Listrik Tenaga Bayu untuk Masyarakat Pulau Pala, Pengabdian TEKPALA FT-UMI
Penulis: Noor Adelia Al-Mustasyari
Makassar, Cakrawalaide – Lima puluh anggota Teknik Pecinta Alam Universtitas Muslim Indonesia (TEKPALA FT-UMI) telah melaksanakan kunjungan dan pemasangan alternatif energi terbarukan untuk membantu pendidikan masyarakat Pulau Pala, Pangkep, Sul-Sel, Minggu (29/01/2023) lalu.
Dalam kunjungan yang mereka lakukan, anggota TEKPALA FT-UMI melakukan pengabdian terhadap masyarakat Pulau Pala dengan membangun energi kincir angin untuk masjid, mengaplikasikan empat jurusan yang mereka dapatkan selama menempuh pendidikan di Fakultas Teknik Universtitas Muslim Indonesia, serta menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan membersihkan sampah-sampah plastik yang ada di Pulau Pala, sekaligus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat guna mempererat silaturahmi antara masyarakat pulau pala dengan TEKPALA FT-UMI.
“Target yang dicapai yaitu dapat membantu masyarakat yang memang membutuhkan,” ungkap Dani Haryadi selaku ketua umum TEKPALA FT-UMI.
Haryadi mengungkapkan kegiatan yang dilaksanakan pada hari Minggu tersebut berjalan dengan lancar, terlebih mereka disambut dengan baik oleh masyarakat setempat. Hanya saja, katanya, diperlukan waktu kurang lebih tiga jam untuk mengakses Pulau Pala dari Pelabuhan Paotere menggunakan perahu.
Pulau Pala adalah salah satu pulau yang berada di gugusan Kepulauan Spermonde dan merupakan wilayah Desa Mattiro Dolangeng, Kecamatan Liukang Tuppabiring, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan.
Menurut keterangan Ketua Umum TEKPALA FT-UMI, pendidikan masyarakat Pulau Pala belum memadai, salah satu penyebabnya adalah tenaga pendidik yang kerap kali berhalangan hadir karena buruknya kondisi cuaca sehingga menghalangi mereka untuk menggunakan transportasi laut menuju Pulau Pala, ditambah keterbatasan listrik untuk pencahayaan dan akses akan internet.
“Saya berharap pemerintah setempat bisa memberikan solusi agar pendidikan di Pulau tetap berjalan sebagaimana mestinya,” harap Dani Haryadi.
Selain itu, Haryadi juga berharap pemerintah bisa memberikan bantuan materi maupun non-materi kepada masyarakat Pulau Pala yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan, karena apabila cuaca tidak mendukung kemungkinan besar masyarakat tidak bisa melaut dan tidak memiliki sumber penghasilan lain.
“Sampai saat ini kami dari pihak TEKPALA FT-UMI sudah berkomunikasi dengan pemerintah setempat bagaimana agar sekiranya masyarakat Pulau Pala dapat mengakses keperluan pribadi terkhususnya listrik, tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya,” ungkap Dani Haryadi.
Meskipun belum ada tindak lanjut dari pemerintah, masyarakat setempat bisa memanfaatkan kincir angin yang dipasang oleh TEKPALA FT-UMI sebagai alternatif energi terbarukan dari tenaga angin (bayu) yang dikonversi oleh baterai (aki) dan inverter yang menyalurkan energi tersebut ke pengguna.
“Hasil dari tenaga bayu ini langsung di manfaatkan oleh masyarakat khususnya di masjid Pulau Pala, di mana proses mengajar mengaji dapat berlangsung dengan baik dari pada sebelumnya dan juga dapat membantu masyarakat dalam melaksanakan ibadah,” ungkapnya.
Dani Haryadi mengungkapkan bahwa ke depannya TEKPALA FT-UMI berencana untuk terus melanjutkan kegiatan tersebut sebagai bukti pengabdian terhadap masyarakat.
Redaktur: Sahrul Pahmi