PERSMA Dituntut Jangan Hanya Obral Issu Kampus
Makassar, Cakrawalaide.com – Pasca reformasi, gerakan pers mahasiswa dinilai mengalami disorientasi. Metodologi gerakan mahasiswa hanya cenderung berkutik dalam ruang lingkup kampus, dan memilih menutup mata terhadap permasalahan sosial masyarakat.
Hal ini dijelaskan oleh Narasumber dari LBH Makassar, Moh Ali Rahangiar, dalam acara bazar diskusi PPMI DK Makassar di Warkop 88, Sabtu malam (19/09). Menurutnya, dalam melakukan kerja-kerja jurnalistik, Pers mahasiswa seharusnya tidak hanya memberitakan issu-issu kampusnya, melainkan pula merespon dan mencoba memberitakan fenomena-fenomena sosial yang terjadi di luar kampus. “Sebagai media alternatif, seharusnya pers mahasiswa turut andil menyorot permasalahan sosial yang terjadi di luar kampusnya, seperti penggusuran rumah warga, perampasan lahan petani, buruh yang di outsourching, dan masih banyak lagi” tuturnya.
Dia sempat menjelaskan beberapa permasalahan sosial yang terjadi di Kota Makassar yang seharusnya dapat disikapi oleh Pers mahasiswa Makassar, seperti kasus Pandang raya, Bulogading, Reklamasi Pesisir, bahkan issu pendidikan Tinggi. “Jadi, pers mahasiswa tidak hanya memberitakan masalah beasiswa, mahalnya SPP, atau WC fakultas yang rusak” katanya sembari diikuti dengan tawa peserta diskusi. Menurutnya, pers mahasiswa dalam melakukan kerja jurnalistik seharusnya mampu meredam hegemoni pers mainstream yang dalam pemberitaannya hanya berisi hal-hal seremonial dan cenderung pragmatis.
Dalam kerja-kerja jurnalistik, Pers Mahasiswa perlu menentukan keberpihakan yang mana seharusnya kelas masyarakat yang diperjuangkan. “Perjuangan Persma (Pers Mahasiswa) tertaplah pada garis historisnya, yakni persma adalah penyambung lidah rakyat yang suaranya tak pernah diakomodir oleh media-media mainstream” ujar Maulana, salah satu narasumber.
Dia menambahkan, pers mahasiswa sejatinya merupakan organisasi gerakan yang bukan hanya sekedar menulis dan melakukan peliputan, melainkan turut andil dalam mengadvokasi masyarakat kecil. “Sehingga, kita (pers mahasiswa) tidak cenderung mengikuti pola media mainstream yang cenderung mengkonstruksi pemikiran masyarakat dalam melegitimasi suatu kekuasaan politik tertentu” tambahnya.
Penulis : Ukhay
Red : cakar_ayam