Bara-Baraya Terancam Digusur : Eratkan Simpul Solidaritas, Lawan Mafia Tanah

Makassar, Cakrawalaide.com Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Bara-Baraya Bersatu menggelar Long March merespons upaya eksekusi paksa yang akan berlangsung di Bara-Baraya, Jl. Abu Bakar Lambogo, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (21/7/2024).

Dengan menenteng spanduk, warga setempat menyuarakan keresahan dengan berorasi di sepanjang jalan sebagai bentuk penolakan atas upaya penggusuran paksa yang kabarnya akan dilakukan dalam waktu dekat pasca rapat Koordinasi di Pengadilan Negeri Makassar yang telah dilaksanakan Rabu, 17 Juli 2024 berdasarkan surat yang beredar.

Di tengah-tengah massa Long March, orator menyerukan agar seluruh warga bisa bergabung dalam satu barisan untuk melawan penggusuran.

“Jadi supaya itu tidak terjadi (penggusuran), saya berharap bahwa kita semua bisa kompak,” tegas orator berjaket hitam tersebut.

Andarias selaku warga mengungkapkan Long March kali ini adalah bentuk peringatan bahwa warga akan terus mempertahankan ruang hidupnya sampai kapanpun.

“Untuk menunjukan kepada mafia tanah, kepada pihak lawan bahwa Bara-Baraya siap untuk menghadapi! Apapun itu!” ungkapnya.

Pablo (nama samaran) juga menerangkan Long March kali adalah salah satu rangkaian  pengerahan warga Bara-Baraya yang tengah  terancam ruang hidupnya.

“Rangkaian kegiatan yang kemarin yaitu aktivasi ruang,” ungkap Wakil Kordinator Lapangan.

Pria berambut gondrong tersebut Pablo (nama samaran) berjalan kaki, kemudian berkeliling disekitar kelurahan Bara-Baraya sebagai salah satu bentuk upaya mengajak seluruh warga agar tak kehilangan harapan untuk berjuang bersama lagi melawan mafia tanah yang diketahui sejak lama membayang-bayangi kediaman warga Bara-Baraya.

“Untuk menjahit kembali solidaritas warga Bara-baraya baik yang terdampak maupun yang tidak terdampak untuk kembali bersolidaritas,” tambahnya disela-sela aktivitas.

Hal senada juga diungkapkan oleh Andarias agar menyatukan kekuataan kembali mengingat sangat penting mengingat situasi sangat genting, sebab bisa saja yang tidak tergugat tanah pun bisa menjadi korban selanjutnya oleh mafia tanah.

“Melakukan Long March  untuk juga menggalang warga juga disekitar atau juga mengingatkan kepada warga disekitar jangan sampai kalian juga bernasib sama dengan warga yang sekarang diklaim tanahnya,” pungkasnya

Lebih lanjut Andarias mengungkapkan warga akan terus melakukan segala upaya untuk mempertahankan ruang hidupnya dan berharap kepada penggugat untuk mempetimbangkan kembali niatnya

“Apapun caranya warga siap melakukan perlawanan!” tutupnya dengan suara lantang.

Penulis     : Ilham Muzakir

Redaktur : Sultan Abdul Rejab Sota