Demokrasi vs Liberalisasi Pendidikan
Makassar, CakrawalaIde – Permasalahan pendidikan yang mendera bangsa ini telah menjadi masalah serius untuk kita bersama sebagai bangsa yang ingin maju. Permasalahan yang menimpa mulai dari struktur, infrastruktur hingga sistem kurikulum pendidikan yang menimpa sekolah di tingkat dasar hingga perguruan tinggi adalah masalah yang telah lama ada dan menuntut untuk cepat terselesaikan.
Sejumlah organ mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Rakyat (SORAK) untuk Hardiknas menggelar aksi unjuk rasa di bawah Fly Over, Jalan Urip Sumohadjo Kota Makassar Sabtu (02/05).
Dalam aksi tersebut masa menuntut pemerintah untuk menghentikan antara lain liberalisasi pendidikan dan wujudkan demokratisasi kampus. Mereka menilai sistem pendidikan nasional telah menjadi ladang mencari keuntungan (profit).
“Pendidikan di Indonesia tidak ubahnya sebuah pasar yang diperjual-belikan baik oleh pemerintah dan pihak swasta sendiri yang mengakibatkan rendahnnya kualitas pendidikan, akses orang miskin terhadap pendidikan terhambat serta pendidikan menjadi tak punya peran penting dalam agenda gerakan menuju perubahan sosial” komentar salah seorang aksi demonstran.
Selain itu, liberalisasi pendidikan juga berjalan lurus dengan pembungkaman demoratisasi kampus. Dalam press release yang kami terima, mereka (massa aksi) mencontohkan kasus yang menimpa mahasiswa UNM yang direpresif aparat hingga masuk ke dalam wilayah kampus dan memukul mahasiswa hingga wartawan dan menangkap beberapa mahasiswa. Juga sikap birokrasi UMI yang melarang mahasiswa untuk melakukan aksi-aksi berupa surat edaran dengan ancaman skorsing dan DO (Drop Out).
Penulis : IDE
Red : Prayudha
