Doa untuk Bumi, Melawan Kerusakan Lingkungan
Makassar, cakrawalaide.com — Kerusakan lingkungan akibat tidak tegasnya pemerintah dan eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh korporasi masih menjadi isu sentral yang dibawa dihari bumi, Contohnya adalah eksploitasi Karst di Kabupaten Maros. Di tempat tersebut rencananya akan didirikan pabrik semen milik PT. Conch dari Tiongkok yang dinilai justru memperparah kerusakan lingkungan dan juga berdampak pada perekonomian masyarakat lokal. Merespon hal tersebut, beberapa organisasi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Bumi (AMPIBI) melakukan longmarch dari Bundaran RRI ke Anjungan Pantai Losari, Rabu (22/04). Dalam hari bumi kali ini, AMPIBI banyak menyoroti tentang ancaman kerusakan karst dan masifnya reklamasi pesisir.
Setengah dari wilayah Sulawesi Selatan merupakan kawasan hutan, dan apabila tidak dikelola dengan baik, dan kerusakan lingkungan terus berjalan dengan massif, hal ini berpotensi Sulawesi Selatan menjadi penyumbang emisi dengan resiko deforestasi akibat kerusakan hutan.
Belum lagi kasus yang terjadi di Kota Makassar tentang kebijakan pemkot terkait reklamasi pantai yang dinilai berpotensi besar hilangnya sumber pendapatan masyarakat pesisir.
Untuk menunjukan bahwa masih ada pemuda yang peduli terhadap lingkungan peserta aksi membuat replika Pohon yang gugur akibat tidak diperhatikannya pohon sebagai nafas dunia. Peserta aksi juga membentangkan spanduk dipesisir Pantai Losari
Maka dari itu aliansi tersebut mengangkat tema “APPALA DOANG RILINOA (Doa Untuk Bumi)” yang dimana bumi ini bukan untuk kita melainkan bumi ini kita wariskan untuk generasi kita, anak dan cucu kita. Adapun tuntutan yang didesak oleh Aliansi Masyarakat Peduli Bumi (AMPIBI) yakni; Selamatkan KARST Kita di Kab. Maros, Stop Reklamasi kawasan Pesisir Makassar, Hentikan proyek insfrastruktur yangmerusak lingkungan , Hentikan donor pendanaan yang merusak Hak – hak Hidup Rakyat, Mendorong pelaksanaan Pertanian Alami ramah LIngkungan, Wujudkan Reforma Agraria Sejati berbasis Gender, Tolak Kebijakan Liberalisasi yang tidak berbasis lingkungan,
Penulis : Yudha
Red : Ayie