Keadilan Masyarakat di Ujung Tanduk

0

Masyarakat terseok-seok mengais keadilan, hampir-hampir habis sudah hasil mata pencaharian. Sila ke lima telah dinodai oleh mereka-mereka yang berdasi.

“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” kini berganti rupa menjadi “keadilan sosial bagi seluruh golongan elit”.

Kita bukan lagi masyarakat, bagaikan sapi ternak yang setiap hari susunya diperah untuk para kaum pelahap mimpi-mimpi birokrat negara.

PPN naik 12 % seakan Hal yang sepele bagi mereka-mereka yang berdasi, Masyarakat kecil seolah-olah diperbudak oleh negaranya sendiri.

Kini rakyat berharap pada siapa? Apakah harus berharap kepada pahlawan yang telah terkubur dibawah tanah ataukah kepada tanah yang memberikan hulu kehidupan namun Direnggut paksa oleh para tiran – tiran negara.

Rintihan-rintihan masyarakat kini dianggap kicauan burung oleh oknum-oknum para penghisap uang rakyat, negara yang seharusnya melindungi masyarakat tapi kini sebagai alat penindasan.

 

Penulis: A.m Rafli raehan z h a p

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *