Kuliah Online Tak Maksimal, Mahasiswa Tuntut Pemotongan BPP

14
Penulis: Affif Syah

Sejak dikeluarkannya instruksi Rektor Universitas Muslim Indonesia Nomor: 07/05/F.01/UMI/III/2020 terkait protokol pencegahan penularan Coronavirus Desease-2019 (Covid-19), mulai 27 Maret lalu, perkuliahan tatap muka dan tugas dialihkan menggunakan metode daring atau yang lebih dikenal dengan kuliah online. Dalam penerapannya, proses kuliah online diwarnai beragam tanggapan selama pelaksanaannya.

Efektivitas pembelajaran jarak jauh ini sejak awal dikeluhkan oleh banyak mahasiswa karena banyaknya kendala. Salah satunya Zbylla, mengungkapkan bahwa selama proses kuliah online berlangsung, ia tidak dapat menyerap dengan baik materi yang disampaikan oleh dosen. Gangguan koneksi internet baik mahasiswa maupun dosen seringkali menjadi hambatan saat proses perkulian online dilaksanakan. “Kurang efektif karena selama itu kita cuman dengar penjelasan materi yang dipercepat, itupun sinyal biasa gangguan jadinya materi yang diserap sangat minim,” keluhnya.

Hal senada dikeluhkan oleh Dadang, mahasiswa Fakultas Teknik ini menerangkan bahwa kesan yang ia rasakan selama mengikuti kuliah online hanya sebatas formalitas semata. Materi yang disampaikan sangat terbatas dan pemberian tugas melebihi perkuliahan seperti biasanya. “Realitas yang ada sebenarnya kuliah online kurang efektif karena pemenuhan materi dia kurang dan memang saya menganggap hanya jadi formalitas bahwa kuliah tetap berjalan,” terangnya.

Selain itu, tidak adanya mekanisme baku dari kampus sebagai patokan dalam pelaksanaan kuliah online, sehingga mekanisme masing-masing dosen berbeda. Misalnya dalam penggunan aplikasi pembelajaran yang berganti-ganti cukup menyulitkan mahasiswa mengikuti perkuliahan dengan baik. “Gunakan saja satu aplikasi sebagai alat perkuliahan supaya kita juga hemat,” ujar Zybilla.

Saat ditanyai terkait aplikasi yang menurutnya efektif, Zybilla merekomendasikan untuk menggunakan aplikasi video confrence ketimbang perpesanan.

Peralihan metode pembelajaran secara tiba-tiba ini sangat berpengaruh pada kesiapan dosen dan mahasiswa menjalankan perkuliah online. Selain itu, infrastuktur penunjang seperti koneksi internet menjadi hambatan mahasiswa yang sedang berada di kampung halaman masing-masing, terkhusus mereka yang kesulitan mendapat akses internet.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa UMI terkait pelaksanaan kuliah online mendapati fakta sebanyak 88,4% responden mahasiswa aktif UMI menyatakan bahwa materi yang disampaikan oleh dosen tidak kondusif dan efektif. Lebih lanjut, sebanyak 93,2% responden mengungkapkan tidak maksimalnya transfer ilmu pengetahuan saat kuliah berlangsung.

Masih menurut survey Aliansi Mahasiswa UMI, secara umum responden menuturkan beragam hambatan seperti buruknya koneksi internet, ketersediaan perangkat handpone dan laptop, banyaknya tugas, kurang jelasnya pemaparan materi dari dosen, hingga besarnya biaya yang harus dikeluarkan mahasiswa.

Mahasiswa Protes Kebijakan Subsidi Kuliah Online

Selain masalah efektivitas, keluhan terkait besarnya biaya yang harus dikeluarkan menjadi beban tambahan selama kuliah online dilaksanakan. Praktis tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan mahasiswa selama mengikuti kuliah online.

Terkait adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan mahasiswa, membikin kampus mengeluarkan kebijakan subsidi dengan pemotongan Biaya Pelaksanaan Perkuliahan (BPP) dan memberikan kuota gratis.

Ibarat gayung tak bersambut, mahasiswa justru berduyun-duyun membajiri laman sosial media milik universitas dengan komentar kekecewaan. Mahasiswa menilai besaran subsidi tidak sebanding dengan biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh mahasiswa.

Baca: https://www.cakrawalaide.com/umi-kuis-kampus-islami-di-tengah-pandemi-covid-19/

Zulvi mahasiswa Fakultas Pertanian, justru tidak yakin dengan kebijakan subsidi dari kampus. Menurutnya tidak adanya tindak lanjut dari kampus terkait ketidak puasan mahasiswa menjadi indikatornya. “Kita butuh kejelasan subsidi karena selama ini juga tidak menggunakan fasilitas dari kampus dan juga demo online bisa didengar,” terang Zulvi.

Menyoal kebijakan subsidi dan efektivitas perkuliah online, tiga lembaga mahasiswa menyurati pimpinan universitas, menuntut pemotongan BPP sebesar 50% untuk mahasiswa.

Saifulla syahdah selaku Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UMI menilai subsidi dari kampus tidak menjawab kebutuan mahasiswa ditengah kesulitan ekonomi dampak pandemi Covid-19. “Pandemi berdampak pada kondisi ekonomi mahasiswa. Ditambah lagi harus mengeluarkan uang untuk biaya kuota internet yang tidak sedikit jumlahnya,” jelasnya.
Lebih lanjut Ulla menambahkan bahwa jalannya perkuliah online dinilai tidak efektif dan juga mahasiswa tidak menikmati fasilitas dari kampus sehingga sah saja jika mahasiswa menuntut pemotongan BPP yang akan dibayarkan untuk semester gasal.

Sejalan dengan SEMA FT UMI, BEM Fakultas Teknlogi Industri UMI juga mengirim maklumat kepada pimpinan universitas, merespons jalannya perkuliah secara online. Tuntutan pemotongan BPP sebesar 50% juga disuarakan. Romy, ketua BEM FTI UMI menjelaskan tuntutan tersebut rasional karena biaya perkuliah semester genap ini di tanggung oleh mahasiswa sendiri.
Tuntutan Pemotongan BPP itu didasari oleh hampir separuh pelaksanaan perkuliahan semester genap dilakukan di rumah dan biaya pelaksanannya ditanggung sepenuhnya oleh mahasiswa,” jelas Romy.

Meski begitu, gugatan dari lembaga mahasiswa tidak mendapat balasan dari pihak birokrasi kampus. Hal yang sama diterima reporter Cakrawalaide.com saat mencoba mengonfirmasi ihwal tuntutan mahasiswa.

Hingga tulisan ini dimuat, Wakil Rektor III Bidang kemahasiswaan tidak menjawab pesan dan panggilan telepon dari kami.

14 thoughts on “Kuliah Online Tak Maksimal, Mahasiswa Tuntut Pemotongan BPP

  1. I want to point out my appreciation for your kind-heartedness supporting those people that actually need assistance with this important concern. Your real dedication to passing the solution all over was extremely helpful and have consistently permitted individuals much like me to realize their aims. Your new warm and helpful guidelines signifies this much a person like me and extremely more to my colleagues. With thanks; from all of us.

  2. An impressive share, I just given this onto a colleague who was doing a little analysis on this. And he in fact bought me breakfast because I found it for him.. smile. So let me reword that: Thnx for the treat! But yeah Thnkx for spending the time to discuss this, I feel strongly about it and love reading more on this topic. If possible, as you become expertise, would you mind updating your blog with more details? It is highly helpful for me. Big thumb up for this blog post!

  3. Wonderful beat ! I wish to apprentice while you amend your website, how can i subscribe for a blog site? The account aided me a acceptable deal. I had been a little bit acquainted of this your broadcast offered bright clear idea

  4. Hey just wanted to give you a quick heads up. The text in your post seem to be running off the screen in Firefox. I’m not sure if this is a formatting issue or something to do with internet browser compatibility but I figured I’d post to let you know. The layout look great though! Hope you get the problem resolved soon. Thanks

  5. My coder is trying to convince me to move to .net from PHP. I have always disliked the idea because of the costs. But he’s tryiong none the less. I’ve been using Movable-type on various websites for about a year and am nervous about switching to another platform. I have heard fantastic things about blogengine.net. Is there a way I can import all my wordpress posts into it? Any kind of help would be really appreciated!

  6. Thanks for sharing superb informations. Your web-site is very cool. I am impressed by the details that you?¦ve on this site. It reveals how nicely you understand this subject. Bookmarked this website page, will come back for more articles. You, my friend, ROCK! I found just the info I already searched everywhere and just could not come across. What a great web-site.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *