MK Sambut Mahasiswa KKPH UMI
Jakarta, cakrawalaide.com — Mahasiswa Kuliah Kerja Profesi Hukum Universitas Muslim Indonesia (KKPH-UMI) Makassar berkunjung ke Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia di Jalan Merdeka Barat, Jakarta pusat, selasa (18/02).
Kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang tempat KKPH-nya di wilayah Jakarta ini semata-mata hanya bertujuan untuk menambah wawasan, khususnya terkait dengan permasalahan konstitusi. Kunjungan yang dihadiri oleh 35 mahasiswa itu di sambut hangat oleh pegawai Mahkamah konstitusi.
Acara kunjunganpun dirangkaikan dengan agenda seminar di ruangan pers Mahkamah konstitusi. Seminar yang bertemakan Mahkamah Konstitusi Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia itu dimoderatori oleh mahasiswa UMI, Andi Syamsu Alam, dan pematerinya dari peneliti Hakim Mahkamah Konstitusi, Abdul Ghoffar.
“Terkait dengan minimnya kepercayaan masyarakat terhadap Mahkamah konstitusi akhir-akhir ini, secara pribadi saya merasa risih, karena yang disalahkan itu haruslah oknum yang terlibat korupsi, jangan melibatkan nama lembaga” ujarnya. Diapun menambahkan bahwa jika ada orang yang bersifat antipati dan memberikan stigma negatif kepada MK secara kelembagaan, maka itu merupakan bentuk overgenalisasi. “kita semua sama-sama tahu, bahwa Pak Akil Mukhtar itu berlatarbelakang politisi, akan tetapi tidak semua politisi di negeri ini korup, toh kalau jika yang melakukan korupsi itu Dosen misalnya, apakah pantas kita menganggap semua Dosen itu korup?” tambahnya.
Acara seminar yang dilaksanakan hampir 3 (tiga) jam itu dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab oleh beberapa mahasiswa UMI. Ada yang menanyakan tentang bagaimana persiapan MK dalam menyambut pesta demokrasi 2014 dan juga terkait dengan ketidakpercayaan masyarakat terhadap MK pasca ditetapkannya Akil Mukhtar sebagai tersangka oleh KPK. “Korupsi merupakan perbuatan yang dapat membunuh peradaban, kami berharap semoga tidak ada lagi Akil Mukhtar-Akil Mukhtar kedua lagi di tubuh MK” ucap salah satu Mahasiswa UMI.
Selanjutnya, acara kunjungan mahasiswa KKPH UMI diakhiri dengan menjamahi dan membaca buku di perpustakaan Mahkamah konstitusi dilantai Delapan. (Ukhay)
Penuli: Ukhay
Red: Kambuna