Indonesia.
Dikenal negeri agraris
Tanahnya yang subur, rakyatnya makmur
Sawah begitu luas terbentang
Ladang di mana-mana, sebagai sumber penghidupan

Hingga si Menir Belanda dan para Nippon Jepang bersih keras ingin merebut kekuasaan
Politik memecah belah, menjajah dengan kekuatan senjata dilakukan mereka
Akan tetapi.
Para ulama, para kiyai, dan para petani berjuang untuk mengusir si penjajah
Itu dulu, negeri ini kata Eyang

Namun kini.
Negeri agraris sedang miris
Beras diimpor
Gulanya impor
Kacang, cabe dan bawang impor
Sampai-sampai garam juga impor
Kenapa tidak sekalian saja pemimpin dan jajaranya impor, dipesan dari luar negeri
Atau bisa saja hal itu telah terjadi

Di negeri agraris
Petaninya kini meringis
Dipaksa menyerahkan lahan secara sadis
Sawah, Ladang berganti menjadi bandara, gedung mewah dan pabrik-pabrik
Opini dan janji si penguasa kehidupan petani bakal membaik
Padahal itu hanya silat lidah agar kondisi ekonomi keluarga mereka tetap naik

Negeri agraris yang sungguh tragis
Nasib para petani kian hari kian ironis
Lahan bertani guna mencari sumber kehidupan sirna sudah
Ayunan cangkul petani kini tanpa tanah
Disebabkan para pemimpin yang serakah
Negeri agraris kini sedang kesakitan
Tanahnya ditanami paku beton dan besi
Julukan negeri agraris tak cocok lagi
Sedangkan pemuda pemudi di negeri ini lebih memilih akrab dengan gadgetnya sendiri daripada dengan petani

Sadarlah wahai pemuda pemudi
Ini bukan cuma tentang nasib para petani
Tapi soal hidup matinya negeri ini.

By : Cuncung

Sumber gambar : https://encrypted-tbn1.gstatic.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *