Problematika Gunungan Sampah di Kampus
Kata sampah bukanlah hal yang baru bagi kita, Jika kita mendengar kata ini pasti terlintas dibenak kita sampah adalah semacam kotoran, setumpuk limbah, sekumpulan berbagai macam benda yang telah dibuang ataupun sejenisnya yang menimbulkan bau busuk yang menyengat hidung. Dengan kata lain sampah dapat diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di sekitarnya. Sampah merupakan salah satu dari sekian banyak masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Masyarakat kota ataupun daerah yang padat pendududuknya pasti menghasilkan sampah yang begitu banyak. Hal ini juga terjadi di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Saat ini Petugas kebersihan kampus membuang sampah hasil dari gedung-gedung di kampus ke belakang gedung fakultas ilmu komputer. Mungkin Bagi sebagian dari civitas akademika UMI sampah bukanlah masalah, hal inilah yang sangat mengkhwatirkan. Padahal sampah itu merupakan masalah yang paling besar terhadap lingkungan sekitar gedung Fakultas Ilmu Komputer yang dijadikan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Entah apakah TPA tersebut hanya bersifat sementara atau akan di patenkan yang bisa menjadi pemandangan gunungan sampah di kampus UMI.
Lokasi TPA yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) dianggap tidak cocok bagi beberapa pihak, ini dikarenakan jarak yang sangat dekat dengan gedung perkuliahan dianggap sering mengganggu proses perkuliahan, ini terbukti di saat jam perkuliahan petugas kebersihan sering membakar sampah yang mengakibatkan asap dari pembakaran tersebut masuk ke dalam kelas perkuliahan yang membuat proses perkuliahan terganggu. Disamping itu, sampah tersebut juga telah menggangu estetika kampus.
Masalah ini mungkin menjadi sorotan penting bagi pejabat kampus dan bagi kita semua. Pengelolaan sampah merupakan salah satu cerminan mengenai fasilitas kampus yang akan mempegaruhi pikiran orang lain atau tamu dari luar terhadap fasilitas kampus. Tulisan ini bukan bertujuan untuk mencemooh atau menjelek-jelekan kampus saya sendiri tetapi ini saya buat untuk mengkritik dengan tujuan untuk kenyamanan civitas akademika UMI.
Hutomo Mariadi Putra
Penulis Adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer