Remaja Masjid, Solusi ditengah Rusaknya Karakter Remaja
Peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja bukanlah sesuatu yang begitu muda. Peralihan tersebut merupakan sebuah pertanda seorang insan manusia telah memasuki babak hidup selanjutnya, yang tentunya memiliki tantangan dan warna hidup yang berbeda dari sebelumnya. Pada masa inilah proses pencarian jati diri akan dimulai. Setiap remaja akan mencari sesuatu hal yang dianggap sesuai dengan dirinya.
Kebanyakan para remaja sangat mudah terpengaruh dengan kondisi sosial, kuhsusnya dangan teman sepergaulannya. Dalam kondisi pencarian jati diri, setiap remaja tidak begitu pintar dalam memilih teman. Karena belum terlalu pintar dalam membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga tidak jarang kita lihat begitu banyak remaja yang sangat mudah terperosok ke dalam hal-hal yang bersifat negatif, akibat teman sepergaulan.
Setiap hari media mempertontonkan kepada kita mengenai kenakalan remaja yang pada umumnya terjadi diperkotaan. Pemakaian narkoba, tawuran, pemerkosaan, pembunuhan, dan berbagai jenis tindakan kriminal yang dilakukan. Banyak hal yang menjadikan para remaja kota begitu rentang terhadap hal-hal yang berkaitan degan kenakalan remaja. mulai dari faktor keluarga, faktor kondisi sosial, faktor ekonomi dan khususnya faktor lingkungan sekitar.
Tidaak sedikit remaja kota yang terjerumus kejalan yang salah, akibat kurangnya perhatian orangtua yang begitu sibuk dengan karir masing-masing, sehingga lalai dalam mengontrol dan mendidik karakter anak. Faktor ekonomipun menjadi salah satu peneyebab seorang remaja harus terjerumus kejalan yang salah. Dan yang tak kalah berperannya adalah faktor pendidikan.
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa, kenakalan remaja kini telah merambat kepedesaan. karakter Rrmaja desa yang polos, jujur, pekerja keras, tolong menolong, religius, kini semakin sulit ditemukan. Karakter-karakter tersebut kini telah tergeser dengan karakter-karakter asing. Sikap apatis, hedonistik, konsumtif, hipokritik, menjadi konsumsi karakter mereka. mereka telah terpengaruh dengan suguhan-suguhan media tentang sifat, sikap, dan gaya remaja-remaja kota yang dianggap sebagai mode modern. Sehingga nilai-nilai yang melekat pada remaja desa semakin terkikis. Demikian hal tersebut terus berkembang dalam dunia remaja yang kini telah merambat ke remaja-remaja desa.
Terbentuknya suatu wadah para remaja pecinta masjid yang biasa disebut dengan remaja masjid, memiliki latar belakang yang berbeda. Namun pada intinya, remaja masjid merupakan sebuah perkumpulan remaja yang memiliki tujuan yang sama dalam menghidupkan karakter diri melalui pembinaan-pembinaan yang akan menunjang peningkatan kesadaran religiusitas, sosialisasi, kemampuan organisasi serta pengembangan bakat setiap remaja, sehingga remaja masjid merupakan sebuah wadah yang terbentuk dari kesadaran murni para remaja.
Perkumpulan remaja masjid tidak hanya semata-mata sebuah wadah yang bergerak dibidang keagamaan, namun hal-hal umumpun menjadi prioritas utama dalam setiap program kerja mereka, seperti kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Hal ini dikarenakan remaja masjid tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap pribadinya, melainkan memiliki tanggung jawab sosial. Setiap remaja yang tergabung dalam remaja masjid akan menjadi panutan bagi remaja lainnya.
Remaja masjid tidaklah jauh berbeda dengan organisasi lain pada umumnya. Program-program kerja yang telah disusun dalam 1 (satu) periode kepengurusan menjadi prioritas utama dalam kerja-kerja remaja masjid. Program-progaram kerja tersebut bukanlha sesuatu yang menjadi tanggung jawab para remaja masjid semata, namun melalui program-program kerja tersebut remaja masjid telah melakukan proses pembinaan karakter diri.
Melihat kondisi yang telah dipaparkan, maka kehadiran remaja masjid dalam membina karakter remaja khususnya remaja desa begitu sangat diperlukan. Karena wadah remaja masjid merupakan salah satu alternatif dalam menemukan karakter diri setiap remaja. khususnya dengan kondisi sekarang, ketika para remaja telah meninggalkan jati dirinya dan tersesat ke dalam pengaruh-pengaruh mode asing, maka remaja masjid dapat menjadi motor penggerak untuk membawa mereka k mbali ke hakikat karakter remaja atau pemuda.
Wahyudin MY yang merupakan remaja desa yang pernah aktif dalam remaja masjid kini telah mandapatkan beasiswa S2 di Australia, mengatakan untuk bisa menjadi orang besar dibutuhkan karakter yang baik. Selain itu keaktifannya dalam remaja masjid dinilainya sangat berperan dalam pencapaian yang telah didapatkannya. Walaupun remaja masjid merupakan organisasi dalam ruang lingkup yang kecil, namun dari hal-hal yang kecillah sesuatu akan menjadi besar. Selain itu Firman, seorang remaja masjid di Desa Botteng Utara menganggap bahwa remaja masjid telah menjadi motivasi tersendiri dalam dirinya dalam menggapai cita-citanya. Dalam remaja masjidlah dia telah belajar tentang pentingnya ilmu, dan pentingnya berbagi ilmu. Sehingga hal demikian mendorongnya untuk melanjutkan sekola yang sebelumnya masih dalam keraguan. Kini dia telah menjadi mahasiswa UIN Alauddin pada Jurusan Sosiologi Agama.
Begitu banyak manfaat serta perubahan yang terjadi pada remaja-remaja desa kususnya remaja desa Botteng Utara dengan keikutsertaanya dalam remaja Masjid. Dengan demikian, begitu sangat pentinglah eksistensi remaja masjid khususnya di pedesaan untuk terus dipertahankan. Bukan hanya remaja yang harus sadar akan hal ini, namun warga masyarakat terlebih untuk pemerintah menyadari akan pentingnya pengadaan dan pengaktifan kegiatan-kegitan remaja masjid yang didalamnya terdapat pemuda-pemuda yang akan berproses dalam pencapaian karakter diri. Pemerintah harus selalu senantiasa mendukung bahkan menfasilitasi setiap-kegiatan-kegiatan yang sifatnya untuk pembentukan karakter-karakter diri. Sehingga para remaja tersebut mampu menjadi remaja berkarakter yang akan menjadi penerus cita-cita bangsa.