Sinrrili Pakareso, Seni Melawan Lupa Budaya
Makassar, cakrawalaide.com — Berawal dari keresahan budaya saat ini yang kian terlupakan terkikis oleh zaman, serta keserakahan manusia yang telah semena-mena tanpa memikirkan generasi berikutnya. UKM Seni Budaya 9 Universitas Islam Makassar, Menuangkannya dalam bentuk pementasan teater dengan tema “Sinrrili Pakareso” Sabtu, (18/4). Ini adalah pementasan perdana untuk anggota baru UKM Seni Budaya 9, yang nantinya akan dikukuhkan menjadi anggota tetap.
Teater yang di adakan di Auditorium Universitas Islam Makassar ini menceritakan kondisi budaya dan wajah kehidupan sosial di tiga zaman berbeda, masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.
Teater menceritakan dengan sederhana dan cukup kritis dimana perubahan sosial dan dampak yang di hasilkan dari sifat manusia yang melupakan budayanya sendiri. Teater garapan Marwan Lubis ini menghadirkan konsep drama musikal serta memadukannya dengan tari serta beberapa buah lagu dari UKM seni budaya 9.
Teater ini bercerita tentang seorang mahasiswa yang bernama Pakka, kehidupan Pakka digambarkan sebagai anak muda yang tidak bersyukur dan kerap mabuk-mabukan, hal ini terlihat lucu karena Pakka mabuk dengan ngelem (menggambarkan kondisi anak muda mabuk dengan menghirup lem kalengan). Hal ini terus dijalaninya sampai suatu saat dia tertidur dan bermimpi bertemu seorang peri yang nantinya akan mengantarnya ke zaman yang berbeda.
Dalam mimpinya, Pakka awalnya bertemu dengan peri yang kemudian mengantarnya ke masa lampau 300 tahun yang lalu, di zaman itu ia bertemu dengan karaeng dan mengenalkannya dengan kebudayaan dan kesenian dimasa itu, seperti tari-tarian.
Setelah selesai bernostalgia dengan masa lalu, dan diperkenalkan dengan budaya-budaya klasik. Pakka kembali diantar oleh peri ke masa kini, disini Pakka diperlihatkan dengan ragam masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, penggusuran, pelacuran, homoseksual, kekerasan, dan dimana manusia saling ‘memangsa satu dan lainnya’
Terdapat adegan dimana Pakka bertemu dengan lima orang gangster yang berpakaian jas, gangster membujuk Pakka untuk melakukan adegan mesum sesama jenis, Pakka yang menolak mengatakan “Ini Gila!, Zaman apa ini” katanya heran. Hal ini pun dilihat aneh oleh anggota gangster tersebut dan mengatakan bahwa hal yang dilakukannya adalah hal biasa yang tak perlu mendapatkan reaksi yang berlebihan.
Setelah melihat ragam kerusakan moral dan social dimasa kini, Pakka kembali diantar oleh Peri ke masa depan, dimasa depan Pakka bertemu dengan beberapa robot, hal ini dilihat aneh oleh Pakka. Pakka yang kebingungan dengan pakaian dan tingkah aneh robot.
“kamu monster yah?” kata Pakka. Robot pun melihat Pakka dengan sinis “jaga mulutmu, karena dampak, ulah generasimu, yang saling memangsa satu sama lain” bantah si robot. “kelak kau akan tahu, siapa monster sebenarnya” tambahnya.
Konsep ini mempunyai konsep yang cerdas, dengan mengangkat kisah kekinian dimana rumitnya masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya, kondisi tersebut mempunyai segudang masalah yang tak ada yang tahu sampai dimana muaranya. Marwan Lubis mengangkatnya dengan cerita yang lebih menghibur tentu dengan unsur-unsur komedi yang kreatif, hal ini sukses membuat penonton memaknai teater ini tanpa membuat kening mengkerut.
Penulis : Alonk KP
Red : Walla
Penulis naskah cerdas ini adalah Adi Punggawa (dewan adat UKM Seni dan Budaya Sembilan UIM) yang disutradarai oleh Marwan lubis.