SUARA ASPEK 5 (LIMA)
Makassar, Cakrawalaide.com – Aksi damai yang digelar oleh Aliansi Perdagang Kaki Lima (ASPEK 5) di pasar sentral cukup menyoroti perhatian Pemerintah Kota Makassar. Ini merupakan hasil yang sangat memuaskan bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang ikut serta dalam barisan pendemo. Senin,(27/02).
Setelah terjadi negosiasi yang cukup lama antara aparat keamanan dengan aksi massa. Pihak keamanan hanya meminta perwakilan saja dari aksi massa untuk dibawa ke rumah jabatan Bapak Walikota Makassar buat menyampaikan aspirasi dari para pedagang kaki lima. Dengan alasan untuk menghindari kemacetan dijalan.
Adapun perwakilan yang ditunjuk untuk mewakili aspirasi dari para pedagang kaki lima sebanyak 15 orang yakni 12 orang dari pengurus ASPEK 5, 2 (dua) orang dari FOSIS UMI selaku pendamping dan juga 1 (satu) orang dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
Dengan menaiki mobil pete-pete serta pengawalan 1 unit mobil polisi yang berada di depan mobil yang berisikan peserta aksi dan dua unit motor trail yang di kemudi oleh polisi mewarnai perjalanan peserta aksi menuju rumah jabatan Walikota.
Sekitar jam 10:40 peserta aksi tiba di rumah jabatan walikota dan langsung diarahkan menuju ruangan yang telah disediakan untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Walikota.
Didepan meja bundar yang semua kursinya telah diduduki oleh para perwakilan dari ASPEK 5 juga beberapa dari aparat Negara dan Pak Dany Pumanto Selaku Walikota Makassar serta kehadiran para wartawan dari beberapa media yang memadatkan ruangan diskusi. Perwakilan dari peserta aksi di persilahkan untuk menyampaikan aspirasinya.
Pak Basir selaku Ketua dari ASPEK 5 memaparkan masalah-masalah yang diderita oleh para PKL di pasar sentral khususnya bagi para anggotanya dihadapan bapak walikota dan seluruh yang berada didalam ruangan diskusi.
Kami ASPEK 5 menolak untuk ditempatkan dilantai 5, “dimana logikanya kalau kami pedagang eceran itu ditempatkan dilantai paling atas dan pedagang grosir ditempatkan dilantai-lantai bawah sedangkan kami para PKL ini mengambil barang dari para pedagang besar,” Ungkap ketua ASPEK 5.
Basir juga menegaskan kepada Bapak Walikota untuk meninjau kembali Makassar Mall dan meminta dibangunkan tempat jualan di blok B dengan jaminan para PKL pun juga akan membayar tempat tersebut tapi dengan catatan harga yang sesuai dengan dompet para PKL.
“Kami minta untuk dibangunkan tempat di blok B dan kami siap untuk membelinya asalkan harganya disesuaikan dengan pedagang kecil,”Tegasnya.
Ali yang merupakan perwakilan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) juga memberikan penjelasan kepada Dany Pumanto terkait dengan mitra baik yang telah lama dibangun oleh ASPEK 5 dengan Perusahaan Daerah (PD). Berujung pada Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) dari retribusi para PKL yang tiap tahunnya semakin meningkat mulai tahun 2009 hingga kini.
ASPEK 5 ini sudah lama bermitra dengan pemerintah dan juga retribusi dari sektor PKL, ini juga merupakan kontribusi yang besar terhadap pendapatan anggaran daerah yang mulai tahun 2009 itu terus naik.
Setelah semua perwakilan dari peserta aksi sudah menyampaikan aspirasinya. Dani Pumanto merasa tergugah dan sangat mengaspresiasi ide-ide yang dikeluarkan oleh para PKL. Dihadapan para peserta diskusi dan wartawan, dia juga mengeluarkan stagment akan mewujudkan permintaan dari para PKL dan berjanji akan sesegera mungkin membangunkan tempat dagang di blok B buat para PKL khususnya ASPEK 5 untuk ditempati berjualan.
“Saya akan terima semua aspirasi bapak dan ibu ini dan saya akan bangunkan tempat jualan di blok B untuk para PKL khususnya ASPEK 5 tapi saya mohon kesabarannya,” Tambahnya.
Setelah diskusi yang cukup lama dan akhirnya mendapatkan titik temu yang sangat memuaskan untuk ASPEK 5. Para peserta aksi pun pulang dengan harapan yang sangat besar kepada bapak wali kota agar kiranya menepati janjinya.
Penulis : Parle
Red : Baso