Tagih Tanggung Jawab Kampus, Mahasiswa FT-UMI Tutup Pagar dan Sandera Dua Mobil Kampus
Penulis: Affif Syah
Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Muslim Indonesia (UMI) mengambil alih kendali pagar kampus dari pihak satuan pengamanan (satpam) kampus. Tak hanya itu, mereka juga menahan dua mobill milik Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Agama Islam (FAI). Hal ini dipicu akibat tidak adanya tanggung jawab pihak kampus atas kehilangan motor yang dialami salah satu mahasiswa FT-UMI sehari sebelumnya (29/03/2021). Aksi boikot pagar ini berlangsung selama berjam-jam pada Selasa, 30/03/2021.
Kehilangan motor merupakan imbas dari adanya pelarangan aktivitas kampus diatas pukul 14.00 WITA. Saat itu salah satu mahasiswa jurusan mesin FT-UMI ingin memasuki kampus pada sore hari. Ia memarkir motornya di depan pagar kampus dan berjalan menuju fakultasnya untuk mengikuti kegiatan. Namun naas saat ia berjalan kembali keluar kampus, motornya sudah hilang diduga dicuri.
Hasdi salah satu mahasiswa FT-UMI menjelaskan bahwa kejadian kehilangan motor itu akibat adanya pelarangan aktivitas kampus diatas pukul 14.00 WITA. “Ini imbas dari proses pembatasan aktivitas. Kalo alasannya karena keamanan kenapa mesti ditutup sedangkan ada security yang berjaga, nah kalau beginimi kejadiannya saling lempar tanggung jawablah mereka,” tukasnya menjelaskan kronologi kehilangan motor salah satu mahasiswa FT-UMI.
Alasan lain pengambil alihan kendali pagar kampus oleh mahasiswa FT-UMI dan penyitaan mobil milik kampus sebagai bentuk tekanan akibat tidak adanya sikap tanggung jawab kampus atas kejadian tersebut.
“Ini sebagai jaminan dan pressure kepada birokrat kalau ada permasalahan, nah mereka ini (birokrat) tidak mau bergerak tidak peduli atas kejadian ini,” lanjut Hasdi.
“Seandainya ada kesepakatan pertanggung jawaban kampus tidak akan terjadi (penutupan pagar dan penyitaan mobil) yang begini, cuman mereka saling melempar tanggung jawab. Tidak ada pimpinan yang mau menemui dan berbicara mencari solusi,” tambahnya.
Sebelum penyanderaan mobil dilakukan oleh mahasiswa FT-UMI, terjadi penumpukan kendaraan di pintu keluar kampus. Mereka menutup dan mengambil kunci pagar dari satpam kampus. Akan tetapi karena mahasiswa lain turut terdampak akibat aksi penutupan tersebut, mereka kemudian membuka pagar dan membebaskan mahasiswa untuk masuk atau meninggalkan kampus sebagai bentuk protes lain atas adanya pembatasan aktifitas di dalam kampus. Namun taktik lain mereka lancarkan dengan menyita dua mobil milik kampus.
Hal ini diterangkan oleh Uye yang juga salah satu mahasiswa FT-UMI yang turut terlibat dalam protes tersebut. “Mobil ini diamankan untuk sementara sampai ada keputusan yang jelas atas permasalahan ini,” terangnya.
“Karena sulit juga kalo kita tidak kasih tekanan ke birokrat kampus mereka tidak akan peduli. Ini mobil juga disimpan dan dijaga kemanannya,” tambahnya.
Berdasarkan pengamatan awak CakrawalaIDE sebelum mahasiswa FT-UMI membubarkan diri kedua mobil yang ditahan tersebut diparkir di samping mesjid kampus UMI. Mereka memarkir tepat dibawah CCTV agar tetap dalam pengawasan.
Editor: Nunuk