Tradisi Duduk Bersila di Padanglampe, Apa Kata Mahasiswa ?
Makassar, Cakrawalaide.com – Tahun ajaran baru periode 2016/2017 akan dimulai, ribuan mahasiswa baru (Maba) telah mendaftar dan lulus dalam ujian seleksi penerimaan maba di Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Tepat hari ini terbilang telah beberapa Fakultas yang ikut pencerahan kalbu, seperti Farmasi, Pertanian dan Ilmu Komputer, tak ada yang beda dalam suasana di Padanglampe, (26/08).
Suasana Aula di Padanglampe pun demikian, seperti biasa ratusan mahasiswa tampak duduk bersila di lantai sejak pukul 07.30 WITA hingga menjelang shalat maghrib. Tak hanya itu, waktu istirahat pun terbilang sedikit, hanya pada saat shalat dan makan siang.
Di UMI hal ini terlihat wajar apabila di Aula Pesantren Darul Mukhlisin tidak tersedia kursi untuk maba, dari tahun ke tahun di Aula ini menganut tradisi duduk bersila di lantai bagi maba.
Meski banyak maba yang mengeluhkan hal ini termasuk Yuliana, mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer. Ia mengatakan telah duduk di Aula sejak pukul 07.30 WITA, “rasanya pegal-pegal jika harus melantai, saya lebih suka duduk di kursi apalagi kalau empuk,” ujarnya.
Tak hanya itu, Rohid yang juga Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer mengatakan, “panas, capek, lebih enak di kursi, nyaman duduk di kursi,” keluhnya.
Musriani Muis menuturkan keluhan yang sama, dengan disertai senyum ia menuturkan ia lebih memilih duduk di kursi, “pilih dikursi, pegal sininya,” sembari menunjuk pinggangnya.
Jika maba tahun ini mengeluhkan tradisi duduk sila dilantai, berbeda halnya dengan Andi Muhammad Rizal, angkatan 2013 Fakultas Ilmu Komputer, yang hampir 3 tahun lalu juga mengalami tradisi seperti ini, mengatakan bahwa tradisi duduk sila di lantai sebenarnya sangat bagus, “sebenarnya bagus karena kita merasa tidak ada perbedaan antara anak satu dengan anak yang lainnya, merasa disama ratakan, rasa kebersamaannya juga dapat, juga dilatih kesabaran mungkin,” ujarnya setelah selesai sosialisasi UKM di Padanglampe.
Amir, angkatan 2012 di Fakultas Kesehatan Masyarakat yang juga menanggapi bahwa tingkat kecepatan peredaran darah antara duduk bersila dengan duduk di kursi itu sedikit berbeda, “Dari segi fisiologi, duduk di kursi lebih cepat mengalirkan darah ke jantung, hal ini karena kaki kita yang berdiri atau tidak terlipat, seperti duduk sila yang lebih lambat peredaran darahnya ke jantung,” jelasnya dengan santai.
Penulis : Israwati Nursaid
Red : Hutomo Mari