UPPM UMI, Gelar Aksi Kampanye Pentingnya Menjaga Kelestarian Hutan
Unit Penerbitan dan Penulisan Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UPPM-UMI) menggelar aksi kampanye pentingnya menjaga kelestarian hutan demi keberlangsungan hidup manusia, dengan berkeliling kampus sambil memegang spanduk yang bertuliskan “Selamatkan Bumi, Stop Deforestasi Hutan,” Kampus II UMI (21/3).
Hari Hutan Sedunia (The International Day of Forests) diperingati pertama kali pada tanggal 21 Maret 2013 berdasarkan resolusi PBB pada 28 November 2012. Ditetapkannya tanggal 21 Maret sebagai Hari Hutan Sedunia dengan tujuan mengingatkan kepada seluruh manusia yang ada di bumi, tentang pentingnya hutan dalam keberlansungan hidup manusia, Sebagaimana aksi kampanye yang digelar oleh UPPM-UMI.
Koordinator Aksi, Def menjelaskan tujuan aksi kampanye yang diselenggarakannya. Menurutnya, manusia tidak sepatutnya menjadikan hutan selayaknya objek eksploitasi yang seenaknya saja dibabat demi kepentingan individu atau kelompok, Sebab antara hutan dan manusia memiliki hubungan hukum timbal balik yang saling memerlukan satu sama lain.
“Manusia haruslah sadar atas ketergantungan terhadap hutan, sehingga manusia akan dapat menghargai, mencintai, melindungi, dan menjaga hutan sebagai bagian dari diri kita sendiri,” tuturnya.
Def juga menambahkan tentang kondisi hutan secara global yang terus mengalami kerusakan hutan atau deforestasi terjadi hampir diseluruh penjuru dunia, dimana kerusakan tersebut sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia.
“populasi hutan di dunia kian tahun makin menurun diakibatkan oleh ulah manusia egois, yang terus melakukan deforestasi hutan demi kebutuhan-kebutuhan industri,” tegasnya.
Humas aksi, basuki juga mengatakan bahwa Indonesia masuk diurutan kelima dari 10 negara yang memiliki luas hutan terbesar di dunia. Dengan laju kerusakan hutan Indonesia yang telah mencapai 1,87 juta hektare dalam kurun waktu tahun 2000-2005 mengakibatkan Indonesia menempati peringkat ke-2 dari 10 negara dengan laju kerusakan tertinggi di dunia.
“Indonesia adalah negara diurutan kelima dari sepuluh negara dengan luas hutan terbesar didunia, dan Indonesia menempati urutan kedua dengan laju kerusakan hutan terbesar di dunia,” ujarnya.
Lebih spesifik, basuki mengatakan pulau Kalimantan menjadi pulau dengan kerusakan hutan paling tinggi di Indonesia. Lebih dari 600 ribu hektar per tahunnya kerusakan hutan di Kalimantan terus berlangsung. Masyarakat setempat pun seolah tak bisa berbuat apa-apa, karena kegiatan-kegiatan ini kebanyakan “mendapat restu dari penguasa,” itu bisa diukur berdasarkan banyaknya izin kepada para perusahaan-perusahaan skala raksasa yang ada di Kalimantan. ini sekali lagi menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap kerusakan hutan di Kalimantan, tutupnya.
Penulis : Parle
Editor : Shim