Video Amatir: Bukti Pejabat Pemerintah Provokasi Warga Serang Demonstran UMI

0
20141127_204739
Motor mahasiswa yang dibakar warga akibat provokasi pejabat pemerintah / Foto : Ayie

Makassar, cakrawalaide.com — Demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa UMI yang menolak kenaikan harga BBM pada Kamis (27/11), menelan satu korban jiwa, yaitu Muhammad Arif warga Pampang yang diduga tewas karena tembakan gas air mata polisi. Terlepas dari siapa pembunuh Arif dan dengan cara kotor apa Arif dibunuh. Kami mengumpulkan kronologi dan mendapatkan sumber-sumber lain yang dapat dipercaya sebagai pemicu bentrokan mahasiswa dan polisi hingga terbunuhnya Arif.

Di kronologi yang kami ketik beberapa jam pasca bentrok, tertulis bahwa pihak mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UMI Bersatu, marah akibat perilaku gubernur yang menipu mahasiswa atas penandatanganan petisi penolakan kenaikan harga BBM (aliansi memberikan petisi agar pihak gubernur namun petisi tersebut malah diberikan kepada Kepala Satpol PP untuk ditandantangani).

Adu mulut mahasiswa dan pejabat pemerintahan juga satpol PP pun tak dapat terelakan. hingga terjadinya bentrok, dan melibatkan warga. Mahasiswa yang menjadi sumber yang kami wawancarai mengaku tidak mengetahui kenapa yang berhadapan dengan mahasiswa bukan lagi pihak kepolisian, pejabat pemerintah, maupun Satpol PP. Melainkan warga

Kami pun mendapatkan video amatir, dimana pejabat pemerintah gubernuran melakukan provokasi terhadap warga untuk menyerang demonstran UMI pada Kamis (24/11) lalu.

Berikut kami memberikan link kepada pembaca : https://www.youtube.com/watch?v=vOp-OCN3VNo&feature=youtu.be

Aksi demonstrasi mahasiswa dalam merespon kenaikan harga BBM, patutnya dilihat lebih jelas dan terang. Dimana yang melakukan kejahatan juga merupakan pejabat publik yang sengaja memprovokasi warga untuk menyerang demonstran. Olehnya itu desakan pemerintah provinsi Sulsel untuk mencopot para pegawai yang terindentifikasi memprovokasi warga dalam video ini, Harus dilakukan!

Penulis : Ayie
Red : Her

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *