Peringati Hari Anti Korupsi MARS Gelar Aksi Seni
Penulis: Muhammad Afdhal Rinaldi Syamzaini
Makassar, Cakrawalaide.com- Peringati hari anti korupsi sedunia Masyarakat Anti Korupsi Sulawesi Selatan (MARS) melakukan aksi yang di kemas berbeda dari biasanya, bertajuk “Seni Melawan Korupsi” di Fly Over pada Kamis, (8/12/2022).
Aksi tersebut menghadirkan sepuluh seniman yang tergabung dalam Makassar Art Initiative Movement (MAIM) dan di mulai pada pukul 13:00 WITA. Sepuluh seniman masing masing melukis pada kanvas ukuran 90×120cm dengan lukisan yang menceritakan budaya korupsi di Indonesia saat ini.
Kadir wokanubun selaku Direktur ACC Sulawesi mengungkapkan “Seni Melawan Korupspi” ini merupakan tema yang dikemas dari tiga Perspektif atau tiga isu, yang pertama soal demokrasi, kedua penegakan hukum, ketiga anti korupsi. Pesan yang ingin disampaikan hari ini adalah soal melawan korupsi itu bukan cuma di miliki oleh kawan kawan aktivis atau pengiat anti korupsi tetapi dengan teman-teman seniman melalui karya seninya,” terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Anti Corruption Committee tengah menggodok catatan akhir tahun terkait kasus korupsi dalam konteks lokal.
“Secara umum dalam konteks hukum pemberantasan korupsi masih banyak yang mandek atau tidak di selesaikan secara serius oleh aparat penegak hukum baik kejaksaan maupun kepolisian,” jelasnya.
Tak hanya itu Kadir juga menyoroti terkait KUHP yang baru saja di sahkan. Ia menilai bahwa ada langkah mundur dalam pemberantasan korupsi di Indonesia karena melihat perbandingan undang undang Tipikor 30 tahun 1999 junto 22/21 tentang tindak pidana korupsi sebagaimana pasal 2 pasal 3 dan beberapa pasal lainnya ancaman hukum minimal 4 tahun tetapi di undang undang KUHP yang di ketuk beberapa hari yang lalu ancaman hukuman itu 2 tahun.
“Artinya dengan di sahkannya KUHP membuat situasi pemberantasan korupsi kedepannya tidak akan baik baik saja,” jelasnya.
Jenri pasassan MAIM menuturkan aksi seperti ini perlu untuk di lakukan lewat seni rupa dapat berkontribusi paling tidak memberikan penyadaran lewat karya lukisan dengan tema yang menggambarkan bagaimana situasi korupsi di negeri ini.
“Paling tidak suara tentang korupsi selalu di dengar dan bisa terus di berantas korupsi tidak memiskinkan menurut saya tapi menyengsarakan,” tuturnya.
Hamka selaku humas aksi menjelaskan bahwa sikap anti korupsi bukan hanya di miliki oleh penggiat anti korupsi tapi juga di miliki oleh teman teman seniman, “Kami berusaha menghadirkan aksi yang berbeda dari biasanya dengan tujuan isu yang ingin di sampaika kepada masyarakat dapat tersampaikan tentunya dengan metode yang sederhana dan menyenangkan yakni lewat lukisan lukisan itu ada pesan terkait anti korupsi,” jelasnya.
Ia juga berharap masyarakat meningkat kesadaran soal Anti korupsi, “semoga kampanye-kampanye seperti ini dapat terus di lakukan dan tentunya lebih kreatif dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya melawan korupsi di Indonesia.” Tutupnya.
Redaktur: Sahrul Fahmi