Aliansi UKM UMI : Pengosongan Sekretariat Matikan Kreativitas Mahasiswa
Penulis : M. FURQAN RAZAK
Makassar, Cakrawalaide.com- Setelah pengajuan surat audiensi Aliansi UKM UMI yang tidak mendapatkan respon baik dari Wakil Rektor III terkait rencana pembangunan UKM yang ada di UMI serta menanggapi surat perintah pengosongan sekretariat selambat-lambatnya tanggal 23 September 2021. Sejumlah UKM memasang spanduk penolakan di depan sekretariat, Rabu (22/9/2021).
Spanduk tersebut dipasang tepat di depan sekretariat UKM, yang rencananya akan digusur esok hari sesuai dengan surat edaran , perintah pengosongan sekretariat dengan Nomor: 496/F.08/BAKA-UMI/IX/2021 . Sejumlah tuntutan menghiasi spanduk seperti, “Menolak keras UKM Dikosongkan, Menolak Pengosongan Sebelum Ada Kejelasan Gedung, Libatkan Mahasiswa Dalam Segala Bentuk Kebijakan Kampus, UKM tergusur UMI lautan api”.
Rizal yang tergabung dalam Aliansi UKM UMI mengungkapkan pemasangan spanduk tersebut adalah bentuk penolakan kami terhadap rencana pembangunan UKM sebelum adanya penjelasan yang logis dari pihak kampus.
“Kami akan tetap menolak UKM dikosongkan, kebijakan yang diambil oleh pihak kampus sangat tidak partisipatif”.
Lanjut, ia menambahkan bahwa yang dilakukan oleh pihak kampus adalah salah satu upaya untuk menjauhkan kita dari kampus sebagai ruang belajar kita. Hingga saat ini tak ada ruang yang diberikan kepada setiap UKM untuk menyampaikan pendapat terkait rencana pembangunan ini, padahal tujuannya untuk kebaikan bersama.
“Bisa dikatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh kampus adalah salah satu cara untuk, mematikan kreativitas mahasiswa. Buktinya tidak ada relokasi yang jelas selama pembangunan, waktu pengerjaan yang logis serta ukuran ruangan UKM yang diwacanakan tidak sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Viki juga membeberkan tanggapannya bahwa pemasangan spanduk penolakan yang dilakukan oleh UKM, adalah salah satu bentuk kekecewaan terhadap kampus yang tidak memberikan keterbukaan informasi yang jelas terkait pembangunan gedung sekretariat.
“Tidak dilibatkannya UKM pada saat pengambilan keputusan, saya rasa itu adalah salah satu bentuk dimatikannya kreativitas mahasiswa dalam berlembaga,” bebernya.
Ia berharap pihak kampus mau memberikan kejelasan soal relokasi bangunan, anggaran dan bentuk bangunan dengan ukuran sesuai kebutuhan setiap UKM.
“Seharusnya pihak kampus memberikan ruang audiensi kepada setiap UKM, terkait pembangunan gedung sekretariat, sebab saya rasa UKM memiliki pengaruh besar terhadap akreditasi kampus, UMI besar karena UKM-nya,” harapnya.
Menanggapi keresahan setiap UKM, Wakil Rektor III hanya memberikan arahan bahwa pembangunan ini seharusnya didukung oleh mahasiswa saling membantu agar pembangunan gedung UKM cepat selesai dan indah dipandang.
“Jadi begini ananda, kita dukung secara bersama-sama kalau perlu kita bantu tukangnya agar pembangunan berjalan lancar. Saya harap tidak ada protes lagi karena ini yang terbaik, baik kampus maupun mahasiswa,” ungkap WR III, saat menemui Aliansi UKM UMI di ruangannya, (21/9/2021).
Redaktur: Salsadilla Rahim