HIMITEKINDO : Pendataan Terumbu Karang dan Ikan
Makassar, Cakrawalaide.com – Indonesia secara geografis adalah negara kepulauan, memiliki 13.487 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 diantaranya tak berpenduduk. Indonesia mempunyai luas daratan 1.922.570 km2 dan luas peraiarannya 3.257.483 km2, tentu kekayaan alam Indonesia sebagian besar ada di laut, yang bisa dimanfaatkan dan dilestarikan.
Salah satu yang perlu dilestarikan adalah terumbu karang (coral reefs), yang mempunyai nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Selain berperan melindungi pantai dari erosi, banjir pantai, dan peristiwa perusakan lain yang diakibatkan oleh air laut, terumbu karang juga mempunyai nilai ekologis sebagai habitat, tempat mencari makan, tempat asuhan dan tumbuh besar, serta tempat pemijahan berbagai biota laut. Luas terumbu karang di Indonesia mencapai 50.875 km2.
Tentu perlu adanya upaya perlindungan terhadap terumbu karang. Sekjen Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia (HIMITEKINDO), Permas Bagya Maulana, saat diwawancara salah satu awak cakrawalaide pada saat menghadiri acara pembukaan kegiatan Pendataan Terumbu Karang dan Ikan, HIMITEKINDO wilayah VII di Auditorium Al Jibra UMI, Rabu, (17/5), menjelaskan, perlu adanya upaya sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan ekosistem terumbu karang, “kita tidak bisa salahkan sepenuhnya masyarkat ketika teman-teman yang tau ilmunya tentang ekosistem terumbu karang tidak memberi informasi kepada mereka, karena masyarakat itu kita tidak perlu mengkuliahi mereka, tapi kita harus berbagi belajar bersama mereka”.
Dalam kegiatan HIMITEKINDO kali ini akan mendata terumbu karang di pulau tak berpenghuni (Kodingareng Keke dan Poddang-poddang Caddi), untuk mengambil data perbedaan antara terumbu karang di pulau yang berpenghuni dan pulau yang tidak berpenghuni.
“kegiatan kami kali ingin mengambil data perbedaan antara pulau yang tak berpenduduk dan pulau yang berpenduduk dari segi ekosistem terumbu karangnya, dan kami juga mendata ikan, bentos, oseanografi, fisika, kimia dan ekologi pantai,” ujar Permas.
“harapan saya dalam kegiatan ini, teman-teman khususnya ilmu kelautan yang tergabung dalam HIMKITEKINDO saya mengajak teman-teman semua jangan lagi berdiam diri di zona nyaman, ketika kita punya ilmu, kita bergabung sama-sama membentuk lingkaran dan kita eksekusi, bukan hanya berbicara saja” tutup Permas.
Dekan fakultas perikanan dan ilmu kelautan (FPIK) UMI, Dr. Ir. Asbar, M.Si, mengatakan kegiatan HIMITEKINDO tersebut sangat memberikan manfaat besar terhadap mahasiswa khususnya dalam bidang ilmu kelautan, “kegiatang yang dilakukan oleh HIMITEKINDO ini sangat memberi manfaat besar untuk mahasiswa khususnya dibidang kelautan, karena pendataan khususnya pada terumbu karang dan ikan ini adalah salah satu kompetensi yang ditetapkan oleh forum dekan perikanan se-Indonesia untuk dijadikan sebagai kompetensi mahasiswa ketika lulus nanti, artinya bahwa mahasiswa setelah lulus nanti sudah mampu mengidentifikasi, kemudian menilai suatu kawasan terumbu karang apakah dalam kondisi baik atau tidak,” tutur dekan FPIK.
Penulis : Izhan Ide
Red : Pade
In all three cases following oral antibiotic administration, the condition of the endometrial environment was described as slightly improved but persisting, as histological and microbiological findings indicated the persistence of inflammation and infectious agents in all three patients buy priligy tablets Because tamoxifen mediated inhibition of AKT and FLIP is related to the calmodulin signaling, the next logical step would be separately modulating AKT, calmodulin, or FLIP and assessing responses to tamoxifen