Jelang PMII Cabang Makassar Gelar Konfercab
Fahri Fajar selaku Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Fakultas Agama Islam Universitas Muslim Indonesia (FAI UMI) , merasa tersinggung dengan isi surat undangan konferensi cabang (Konfercab) yang ia terima. Menurutnya, percuma saja surat undangan konfercab, karena sebagaimana aturan dalam surat tersebut, sangat tidak memihak kepada PMII Rayon FAI UMI yang belum dilantik, Jum’at (17/03).
Sebagaimana yang dimaksud dalam isi surat undangan konfercab tersebut yang akan berlangsung pada hari Rabu tanggal 18 Maret 2017 di STIE Amkop, mengenai ketentuan peserta di poin kelima. “Menyerahkan fotocopy Surat Keputusan PC PMII tentang susunan Pengurus Komisariat dan pengurus rayon PMII yang masih berlaku dengan menunjukkan SK kepengurusan yang asli/fotocopy.” Saat diwawancarai oleh awak cakrawala, ketua umum PMII Rayon FAI UMI merasa bingung dengan sikap ketua cabang, sekaligus mempertanyakan maksud dari ketua cabang atas surat undangan konfercab yang diterimanya.
“Saya heran dengan sikap ketua cabang yang berlaku diskriminatif dengan PMII Rayon FAI UMI, buat apa cabang memberikan undangan konfercab ini dan membuat aturan yang jelas-jelas PMII Rayon FAI UMI tak bisa menghadiri konfercab karena tidak memiliki SK,” jelas Fahri Fajar.
Fahri Fajar yang sekaligus mewakili seluruh pengurus PMII Rayon FAI UMI juga sangat menyayangkan sikap Muhammad Basri L. selaku ketua umum PMII Cabang Makassar. Menurutnya ketua umum PMII cabang Makassar sangat tidak profesional dan berlaku tidak adil terhadap PMII Rayon FAI UMI tentang kejadian hari Minggu lalu, mengenai pelantikan pengurus PMII Rayon FAI UMI yang dibatalkan dengan alasan berkas yang tidak lengkap.
“Saya dan pengurus PMII Rayon FAI UMI sangat kecewa dengan sikap ketua cabang yang membatalkan pelantikan saya karena alasan berkas yang tidak lengkap, sementara Rayon Sastra dan Hukum tetap dilantik padahal berkasnya juga tidak lengkap,” Paparnya (Fahri Fajar).
Fahri fajar juga menambahkan, menuntut keprofesionalan dari ketua cabang agar tidak mencampuradukkan urusan organisasi dengan urusan pribadi. Fahri Fajar sangat tidak terima dengan alasan ketua cabang yang membatalkan pelantikannya karena persoalan pribadi.
“Saya sempat berbincang melalui telfon dengan ketua cabang dan mempertanyakan alasannya, katanya dia menolak berkas saya karena persoalan palu sidang, sebab dulu pernah ada kegiatan cabang dan ingin meminjam palu sidang tapi saya tidak berikan karena tidak ada surat peminjaman yang masuk.” Tambahnya.
Pengurus Cabang harus bersikap adil dan profesional. Kalau memang pengurus cabang tak lagi mau bersinergi dengan PMII Rayon FAI UMI, jangan harap akan ada lagi Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) di fakultas agama Islam kampus UMI kedepannya. Tutup Fahri fajar.
Penulis : Parle
Red. Anjas