Kekerasan Akademik Kembali Terjadi di FPIK UMI
Makassar, cakrawalaide.com – Praktek kekerasan akademik kembali terulang di kampus Universitas Muslim Indonesia. 4 mahasiswa fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ( FPIK ) menjadi korban kekerasan akademik yang dilakukan birokrasi fakultas. Empat dari mahasiswa tersebut adalah Syahrul Gufran, Dedi Yuskal, Sanjaya serta Zulhan.
Sanksi skorsing yang diterima oleh keempat mahasiswa tersebut berbeda-beda satu sama lain. Syahrul Gufran diskorsing dua semester sementara Dedy Yuskal, Sanjaya dan Zulhan masing-masing satu semester. Tak hanya itu, selain menskorsing 4 mahasiswa, birokrasi FPIK juga memberikan teguran keras kepada Rendi Jerfatin.
Skorsing yang diterima oleh empat mahasiswa tersebut akibat pelaksanaan kegiatan latihan dasar kepemimpinan ( LDK ) yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa fakultas perikanan pada tanggal 8 sampai tanggal 10 April bulan lalu. Kegiatan tersebut adalah program kerja dari BEM FPIK yang dilaksanakan setiap tahunnya. Kegiatan LDK tersebut dulunya bernama dolpin namun setelah musyawarah besar kemarin di ganti namanya menjadi Latihan dasar kepemimpinan. “Kegiatan ini juga termaktub didalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi sehingga menjadi kewajiban dari pengurus lembaga untuk melaksanakannya,” ujar Syahrul yang juga ketua Bem FPIK.
Dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut dilaksanakan di pantai Galesong Utara dan diikuti 77 mahasiswa baru dari sekitar 120 mahasiswa baru di fakultas. Menurut Syahrul bahwa tak ada paksaan bagi mahasiswa baru untuk mengikuti kegiatan ini, semua peserta LDK mengikuti kegiatan tersebut sangat antusias. Bahkan, beberapa mahasiswa baru yang mendesak agar kegiatan ini dilaksanakan dan membantu seluruh persiapan kegiatan tersebut. Beberapa mahasiswa tak jadi mengikuti kegiatan tersebut karena mendapat ancaman dari wakil dekan III bagian kemahasiswaan. Ancamannya berupa penjegalan nilai bahkan sanksi skorsing. Ketua panitia dan sekertaris panitia juga tidak jadi mengikuti kegiatan dikarenakan takut dengan ancaman dan intimidasi dari WD III.
Penulis : Cappa
Red : Mari