Ilustrasi Ketika kematian di Ujung Mata./ Sumber : www.google.com

Terkutuk dalam diam

Diamnya mati suri

Tubuhnya mati namun jiwanya hidup

Ia mesti bersujud dan berdo’a pada sang Maha kuasa

Ia menjerit kesakitan sambil menggigil ketakutan

 

Luka hamba yang menjalar ditubuh

Luka hamba yang terabaikan

Luka hamba yang membrontak

Kini t’lah mengutuk diam

 

Sesak di dada berkali-kali rasanya tertikam

Sebab, panjang tangan, kaki terbang, mata keranjang

Telinga sumbang, penghirup wewangian

Dan lidahnya yang setajam silet

Semuanya menjelma bangkai

Api bergelimang darah dan bercampur nanah

Menjijikkan bila ditonton apalagi dirasakan

 

Hujan airmata di dalam jiwa mengalir deras

Hingga langit dan bumi tak lagi cukup

Menampung dosa

 

Malaikat siap menyeret ruh di kedalaman jauh

Bersama mereka oleh para wajah wajah seribu penikmat dunia

Kekal abadi tanpa pengampunan

 

Merenung, merenunglah…

Sebelum detik penghabisan

Sebelum menidurkan kenangan

 

Penulis : Nhono Surikhen

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UMI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *