Mahasiswa UMI : “AMARAH” adalah Luka Kami
Makassar, cakrawalaide.com – Ratusan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia memperingati hari April Makassar Berdarah (AMARAH), Jumat (24/04). Sudah 19 tahun berlalu AMARAH menjadi tragedy luka yang sampai sekarang belum kering. Para mahasiswa mulai longmarch dari pintu II kampus UMI hingga taman makam pahlawan Panaikang sembari menyampaikan aspirasi terkait permasalahan AMARAH. Aksi longmarch tersebut sempat menimbulkan kemacetan sejauh 1 (satu) km.
Bukan hanya itu, hari AMARAH juga dijadikan sebagai momentum untuk menuntut kembali kasus AMARAH yang dianggap sebagai bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan birokrasi kampus UMI yang seakan-akan ingin meniadakan AMARAH dari almamater hijau. Oleh karena itu, banyak mahasiswa yang menentang keras keputusan Rektor Universitas Muslim Indonesia. ”24 April adalah hari dimana telah terjadi pelanggaran HAM yang sangat berat” ungkap salah satu mahasiswa peserta aksi.
Setelah berziarah kepemakaman para almarhum di taman makam Pahlawan Panaikang, mahasiswa melanjutkan ziarah ke makam salah satu korban tragedi AMARAH di Pattunuang dan diiringi dengan taburan bunga dan pembacaan renungan serta pembacaan surah Al-Fatihah di tempat pemakaman.
Kemudian para mahasiswa melanjutkan perjalanan menuju tugu Mandala untuk menyampaikan aspirasi sekaligus membacakan sumpah mahasiswa.
Penulis : Yusran
Red : Ukhay