Selamat Datang (Maha)siswa Baru, Semoga Anda Tidak Menyesal
Saya pernah berada pada posisi itu, menjadi seorang mahasiswa baru. Pada awalnya memang membahagiakan, setelah masuk kedalam kampus ada kenyataan lain yang tak terlalu terlihat membuat sedikit-sedikit menimbulkan kekecewaan. Kalau pakai logika jual beli, ternyata bungkusnya saja yang bagus, isinya ternyata mengecewakan.
Tapi, nasi telah menjadi roti, pendidikan telah menjadi barang jual beli dan tinggal menunggu waktu masuk Makassar dagang atau portal-portal jual beli online lainnya.
Wahai kalian yang baru saja mendapat gelar (Maha)siswa, Sebelum masuk ke kampus atau mungkin bertemu dengan mahasiswa lain di kampus, terlebih dahulu kamu dipertemukan dengan tentara. Sebenarnya kami yang menganggapmu sebagai kawan tak ingin hal itu terjadi. Sebagai mahasiswa UMI kamu memang harus ikut pesantren kilat yang diselenggrakan di padang lampe. Dengan mobil tentara kamu akan diantar dan dijemput. Tak cukup hanya itu, kepalamu akan dicekoki dengan materi-materinya tentang kemiliteran, untung saja kalian semua tak dipaksa baris berbaris dan rayap merayap dibawah lumpur.
Untuk sekedar diketahui, beberapa peristiwa kejam dan berdarah di negeri ini sengaja dilakukan oleh militer. Tindakan brutal dan tak berperikemanusiaan itu bukan untuk mengusir penjajah atau musuh dari luar, akan tetapi untuk menembak bangsa sendiri. Peristiwa penembakan misterius, penculikan aktivis, peristiwa semanggi, kasus kekerasan di Timor-Timor yang kini sudah menjadi Negara sendiri dan masih banyak kasus pelanggaran HAM yang dilakukan oleh militer.
Popor senjata juga telah masuk kedalam kampus, peristiwa April Makassar Berdarah adalah peristiwa kelam yang pernah terjadi kampus hjiau. Peristiwa yang terjadi tahun 1996 tersebut telah merenggut nyawa serta dan banyak orang mengalami luka-luka akibat tindakan militer. Sampai saat ini peristiwa tersebut belum menghasilkan penyelesaiaan. Para birokrat dikampus justru cenderung menutupi peristiwa tersebut. Sampai saat ini, kampus hijau masih berhubungan mesra dengan pasukan hijau bersenjata. Beberapa tahun lalu, militer pernah membuat empang didalam kampus sebagai wujud kerjasama dengan kampus.
Padahal tugas pokok TNI adalah pertahanan dan keamanan Negara, anehnya justru sampai saat ini militer masih hadir didalam kampus dan lebih parahnya lagi ini difasilitasi oleh pihak kampus itu sendiri. Pasca reformasi, gerakan mereformasi militer adalah salah satu agenda penting. Orde baru adalah era jahiliyah bangsa ini, kekuasaan militer pernah berkuasa 3 dasawarsa. Semangat menjauhkan urusan sipil adalah masalah penting Saudara tuanya ( POLISI ) juga berada didalam kampus. Bahkan hampir berkantor di pos satpam. Kerjasama yang erat juga terjadi antara kampus dan kepolisian.
Berikut beberapa hal yang harus kalian perhatikan, sebelum anda benar benar kecewa dengan semua ini
Pembungkaman terhadap proses proses demokratisasi
Begitu masifnya militer dan polisi masuk kampus, berbanding lurus dengan proses pembumkaman terhadap proses demokratisasi didalam kampus. Kalau kalian mendengar kalau UMI itu kampus yang sering demo itu sudah menjadi dongeng pengantar tidur. Beberapa yang dulunya mahasiswa atau mereka yang berlebel demonstran dan sekarang dapat jabatan strategis dikampus bukannya mendukung proses demokratisasi justru belajar menjadi tiran mumpung dapat jabatan. Anehnya, beberapa diantara kita masih menyembahnya dan memuja-mujanya. Sepeertinya kita sedang memperpanjang proses perbudakan.
Kalau mas Joko yang membuat kartu sakti, program kartu Indonesia pintar ( KIP ) dan kartu Indonesia sehat ( KIS ) untuk membuat orang miskin agar tak berteriak meminta kesejahteraan dan keadilan sosial, walaupun dengan kartu tersebut tak punya dasar hukumnya, di kampus hijau yang digunakan jurus surat sakti ( surat edaran rektor ) proses pembukaman itu dimulai. Dengan ancaman yang selalu tertulis jelas yang menakuti mahasiswa agar tak melakukan demonstrasi.
Sebenarnya kampus telah melawan Negara, jika aturan adalah nomor 1 di negeri ini, maka saat ini kampus UMI telah menginjak-injak amanat konstitusi yang justru menganjurkan untuk banyak bicara dengan banyak hal baik itu melalui tulisan maupun secara lisan.
Kadang juga surat sakti itu, mengklaim agama sabagai salah satu sumber hukum, mungkin, karena UMI kampus Islami maka harus menggunakan klaim agama. Tapi klaim yang disebutkan tak disampaikan secara jelas. Mentang menatang kebenaran agama adalah kebenaran absout dan harus diterima. Anda harus hati-hati jika anda tak mengindahkan hal itu, anda bisa saja masuk neraka karena menolak perintah UMI.
Jangan kritis, karena menurut dosen mahasiswa kalau kritis tidak baik
Kalau anda mau aman-aman saja berada didalam kampus, jangan pernah bersuara dan bertindak kritis. Hal tersebut akan membahayakan anda. Bisa saja anda langsung kena drop out atau mungkin kena sanksi skorsing. Karena di kampus hijau selain memelihara tanaman agar terlihat indah, yang dipelihara juga adalah budaya patuh, penurut, dan pasif (3P). anda harus patuh terhadap apa kata dosen terlepas itu benar atau salah, anda harus menuruti aturan yang sebenarnya justru tak mencerminkan keadilan, nilai edukatif dan memiliki dasar kemanusiaan, serta anda jangan terlalu aktif dalam berkegiatan karena akan menghasbiskan banyak dana. Datanglah kuliah dan setelah itu pulang secepatnya. Takutnya ongkos wifi dan listrik membludak sehingga mempengaruhi jumlah keuntungan.
Proses belajar yang formalitas
Kuliah itu intinya di absen. Kehadiran anda harus bagus, harus beli buku dan tak banyak melawan sama dosen. Watak dosen kitaa cukup feodal lho, justru hampir mau jadi nabi atau dewa. Pokoknya semua yang diucapkannya adalah benar dan diluar dari dirinya adalah salah. Kalau tidak percaya kamu akan menemukan itu.
Jangan membuat pertanyaan atau membuat tanggapan kepada dosen yang membuat dosen tak mampu menjawabnya, hal itu akan dinilai tak menghormati orang tua. Apabila anda ditegur, jangan menjawab dan dengar saja, anda akan benar-benar dianggap tak sopan dan berhadapan dengan sanksi yang serius. Jika anda masuk ke kampus ini benar-benar ingin belajar, maka carilah didalam buku, diruang-ruang diskusi atau mungkin di Masyaratakat. Sekedar catatan, koleksi buku diperpustakaan kampus maupun fakultas kurang banyak, bukunya juga sudah ketinggalan kebutuhan pendidikan jaman sekarang.
Tampillah sekeren-kerennya
Semakin keren anda, semakin potensial anda untuk dicintai dan disayangi. Jangan sekali-kali anda mencoba untuk tampil urakan atau berambut gonrong. Walaupun kantong anda tak terlalu tebal, usahanlah agar dapat berpenampilan menarik. Kalau anda gonrong maka anda akan menjadi bahan cercaan birokrasi dan akses anda untuk mendapat hak anda sebagai mahasiswa akan dihalang-halangi. Jangan pakai celana robek, dan jangan pakai baju kaos karena itu adalah tampilan karena itu menyerupai preman dan anda akan diancam masuk neraka.
Pada intinya siapkan saja uangmu.
Kalian tau apa bedanya kampus dengan pasar atau persamaan keduanya ? persamaaanya adalah sama sama cari uang. Justru sekarang UMI harus cepat cepat mengusulkan pada pemerintah agar tridarma perguruan tinggi harus dirubah dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Akan sangat bahaya jika semua ini dilakukan tanpa dasar hukum karena hal tersebut akan sangat menciderai marwah Negara hukum yang selama ini dijunjung tinggi dan dianggap sebagai panglima. Namun, nampaknya hal tersebut juga tak ada gunanya, toh hukum dan peraturan hanyalah macan kertas yang dibuat sekedar-kedarnya.
Tapi tak apalah, untuk sekedar jadi alat pembelaan dan justifikasi niat dan perbuatan jahat, kalau selama ini, Tridarma perguruan tinggi adalah penelitian, pendidikan, pengabdian. Untuk mendapat legitimasi secara tertulis maka harus dirubah atau mungkin ditambah menjadi perdangangan.
Maka akan sangat menderitalah mereka yang masuk ke kampus ini tanpa memiliki banyak uang. Untuk sekedar jadi penolong, maka rajinlah masuk kuliah dan jangan pernah coba untuk membangkang karena kemiskinan dan perlawanan adalah cobaan bagi mereka yang berfipikir.
Tapi jika uangmu banyak, maka apapun yang anda inginkan lakukalnlah. Karena nantinya semua bisa dipermudah dengan kekuataan dasyat uang. Kalau sekedar cepat selesai dengan nilai yang memuaskan itu sih persolan gampang.
Dunia mahasiswa adalah dunia mahasiswa. Jadi gunakanlah waktumu sebagai mahasiswa untuk menjadi mahasiswa. Bukan budak, pekerja, robot, atau boneka. Pada intinya setiap jaman kan mengahasilkan 3 jenis orang, mereka yang menindas, berlawan, atau mereka yang ditindas. Semua itu adalah pilihan. Semoga pemilihannya tak seperti pemilihan umum.
Penulis : Cappa
Read : Sukundua
mantap sekali