Suarakan 36 Tuntutan, PEMBEBASAN Gelar Unjuk Rasa

0

Penulis: Muhamad Ilham Muzakir

Makassar, Cakrawalaide.com – Puluhan massa yang tergabung dalam Pusat Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional (PEMBEBASAN) gelar aksi unjuk rasa di Fly Over Jl. A. Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi selatan, pada minggu (30/10/2022).

Dalam selebaran yang di bagikan kepada pengguna jalan menerangkan bahwa unjuk rasa yang dilakukan guna membangun kekuatan politik tandingan bagi para oligarki dan kelas borjuasi menjadikan Rakyat sebagai pemegang kedaulatan penuh atas hajat hidupnya.

Faris selaku Jenderal lapangan (Jenlap) menyampaikan, unjuk rasa di lakukan secara serentak di beberapa titik di Indonesia mulai dari Jakarta, Jogja, Makassar, Ternate, Mataram dan Kupang sebagai bentuk pernyataan sikap bahwa PEMBEBASAN menolak praktik pasar bebas.

“Kami melakukan aksi serentak ini itu untuk menyatakan sikap bahwa kita di Pembebasan Nasional itu menolak neolibealisme, nah jadi itu neoliberalisme adalah bahwa pasar bebas yang hari ini diterapkan oleh Indonesia,”ucapnya

Ia juga menambahkan bahwa kemiskinan tiap tahun bertambah dan pemerintah tidak berusaha menuntaskan kemiskinan melainkan mengeluarkan kebijakan yang memperparah kondisi perekonomian Indonesia

“Pemerintah hari ini itu tidak pernah berpihak kepada rakyak mereka tidak berusaha untuk bagaimana menuntaskan kemiskinnan. Padahal kan kemiskinan di tiap tahunnya itu meningkat dan banyak lagi usaha perampasan lahan yang terjadi, kemiskinan di Indonesia meningkat,” tegasnya

Dila (bukan nama sebenarnya) selaku massa aksi menilai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak memihak kepada rakyat melainkan hanya menguntungkan para elit politik.

“Kebijakan yang kemudian dikelurkan oleh pemerintah tidak memihak kepada rakyat, artinya setiap kebijakan yang mereka keluarkan itu hanya menguntungkan bagi segelintir orang, berjouasi, elit politik kan. “ tutupnya

PEMBEBASAN akan menyerukan beberapa tuntutan, di antaranya:
1. Turunkan Harga BBM
2. Kembalikan, Tambah, dan Perluas Subsidi Kebutuhan Dasar Rakyat
3. Usut dan Adili Aktor-Aktor Pembunuhan Suporter di Kanjuruhan
4. Cabut Omnibus Law
5. Bangun industrialisasi (pabrik) nasional serta nasionalisasi industri dan pertam-bangan vital di bawah kontrol buruh dan rakyat.
6. Hapus utang luar negeri.
7. Nasionalisasi industri perbankan di bawah kontrol buruh dan rakyat.
8. Tangkap, adili, dan sita harta koruptor dengan melibatkan rakyat.
9. Pajak progresif bagi kaum elit dan perusahaan-perusahaan besar.
10. Pembukaan lapangan pekerjaan dan pah layak nasional untuk kesejahteraan buruh.
11. Hapus sistem kerja kontrak dan alih daya (outsourcing).
12. Pendidikan gratis, ilmiah, demokratis, feminis, ekologis, dan bervisi kerakyatan.
13. Kesehatan gratis yang berkualitas.
14. Kuota 50% untuk perempuan di semua jabatan publik.
15. Perluas demokrasi, lawan rasisme, dan berikan kebebasan berideologi, beragama, dan berkeyakinan bagi Rakyat.
16. Pemenuhan hak terhadap kaum disabilitas.
17. Membela kebebasan identitas dan dan orientasi seksual.
18. Perumahan bersubsidi, modern, dan layak untuk rakyat.
19. Bubarkan komando teritorial TNI.
20. Adili Partai Golkar dan Jenderal pelanggar HAM masa lalu.
21. Lawan dan adili milisi sipil reaksioner.
22. Menolak pernikahan anak di bawah umur, poligami, dan kekerasan seksual.
23. Tarik militer dari tanah Papua dan mendukung perjuangan rakyat West Papua untuk menentukan nasibnya sendiri.
24. Dekriminalisasi pekerja seks komersial.
25. Kawal Implementasi UU TPKS dan Sahkan RUU PPRT.
26. Cabut TAP MPRS No. 25 tahun 1966, UU No. 27 tahun 1999, UU PSDN dan UU Minerba, serta revisi UU ITE.
27. Revisi UU Ormas, UU Pemilu, dan UU Partai Politik
28. Revisi peraturan perundang-undangan tentang aborsi
29. Akui dan penuhi hak-hak masyarakat adat.
30. Jaminan perlindungan dan kepastian kerja bagi driver ojek online
31. Lawan komersialisasi pendidikan dan wujudkan demokratisasi kampus.
32. Hentikan Proyek Pembangunan Tambang di Wadas
33. Lawan diskriminasi berbasis gender, suku, agama, ras, orientasi seksual dan disabilitas, dalam kehidupan kampus.
34. Bangun ruang aman bagi perempuan, minoritas orientasi seksual, identitas gender dan kaum minoritas lainnya di ranah akademik.
35. Kampus bebas dari intervensi militer dan bubarkan Menwa.
36. Hapus perpeloncoan dan budaya senioritas.

Redaktur: Sahrul Fahmi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *