Surga Yang Tak Di Rindukan
Makassar, Cakrawalaide.com – Film ini diangkat dari karya Novel Asma Nadia dengan judul sama. Berawal dari pertemuan antara Arini dan Pras di suatu Pondok Anak Panti, kemudian mereka menikah. Mereka berdua sangat bahagia dengan pernikahannya apalagi setelah dianugerahi seorang anak yang cantik bernama Nadia, berbagai problem yang ada di dalam rumah tangga teman-temannya. Namun, tak sedikitpun mengoyahkan hati seorang Arini untuk tetap selalu percaya dengan keluarganya.
Suatu hari Pras dalam sebuah perjalanannya, dia menemukan mobil yang jatuh dalam jurang, hal yang membuatnya kaget, ketika dia mengetahui yang ada di dalam mobil adalah seorang perempuan memakai gaun pengantin yang tengah hamil 7 (Tujuh) bulan. Pras kemudian membawanya ke Rumah sakit, perempuan itu mengalami koma. Setelah perempuan itu sadar dari komanya, dia berusaha mencoba untuk bunuh diri karena merasa beban yang dialami dalam hidupnya begitu berat. Hidupnya sangat tragis, dia berasal dari broken home di karenakan Ayahnya yang berpoligami, kemudian dia juga telah dibohongi dan ditinggalkan oleh laki-laki yang tidak bertanggung jawab atas kehamilannya. Saat itu pula, Pras berusaha untuk menghalangi niat buruk perempuan itu dengan cara berjanji untuk menikahinya. Setelah mendengar kata yang diucap oleh Pras, perempuan itu yang bernama (Meirose) merasa lega dan bahagia karena akhirnya ada laki-laki yang siap menerima keadaannya, dan saat itulah Pras melakukan Poligami.
Hari demi hari Pras melalui hal yang membuat dia merasa sangat bersalah terhadap Arini (istri pertamanya), apalagi setelah mengetahui bahwa ayah Arini yang telah meninggal. Ibu Arini tidak ingin memberitahukan kepada Arini jika Ayahnya melakukan poligami demi kebahagiaan Arini, tetapi hal itu terbongkar juga. Pada saat yang sama, Arini memberitahukan kepada pras jika dia harus berjanji untuk tidak melakukan seperti apa yang telah dilakukan ayahnya kepada dia. Rasa bersalah pras kepada Arini semakin berkecambuk. Suatu hari Arini mendapatkan suaminya di rumah meirose, di saat itu perasaan Arini bercampur aduk sedih, sakit, perih, luka terbalut membekas di hatinya. Dia mengatakan kepada suaminya bahwa dia telah menghancurkan surga yang dibangun bersama selama ini.
Meirose pun juga ingin berterus terang kepada Arini dengan kejadian sebenarnya, jika sebenarnya yang dipikirkan Arini itu tidak seperti yang dia kira, Pras melakukan semua itu semata-mata hanya ingin menolong meirose karena Pras tidak ingin hidup seseorang terpuruk karena masalah keluarganya, cukup dia yang merasakan hal itu, Pras hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Tetapi di dalam hati Arini mengatakan “Apakah harus dengan cara seperti itu???”.
Pertanyaan Arini pun terjawab ketika ibunya memberi nasihat bahwa setiap orang juga memiliki hak untuk bahagia. Meirose juga sebenarnya tak ingin melakukan hal itu begitupun dengan Pras, tetapi dengan situasi dan kondisi yang sangat rumit, terpaksa mereka melakukan hal itu demi kebahagiaan mereka dan kebahagian anaknya meirus. Perlahan-lahan hati dan fikiran Arini terbuka, jika setiap orang memiliki hak untuk bahagia, termasuk Meirose dan anaknya, semua demi anaknya , demi masa depan anaknya yang cerah.
Penulis : Puji
Red. Baso