Tantangan PTIS dalam Masyarakat Ekonomi Asean

0
berita_81090_800x600_aec-1
Asean Economic Community (AEC) / sumber : voi.rri.co.id

Makassar, cakrawalaide.com – Dinamika internasional terus bergerak, Indonesia perlu bergerak maju dan berupaya keras meningkatkan kualitas pendidikan, Pendidikan sebagai salah satu penggerak kemajuan bangsa, perlu mendapatkan dukungan yang lebih dari pemerintah, anggaran pendidikan yang belum merata menjadi batu sandungan terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional, selain itu pemerintah belum secara total menjalankan kewajibannya sebagai penyelenggara pendidikan. Olehnya itu institusi swasta turut serta dalam mendongkrak kualitas mutu pendidikan.

Namun situasi pendidikan saat ini masih belum maju, masih terdapatnya ketimpangan dibeberapa daerah menjadi pekerjaan yang harus cepat diselesaikan, karena momen dan dinamika regional macam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menjadi sebuah peluang atau tantangan bangsa Indonesia kedepanya.

Rektor Universitas Muhamadiyah Malang Muhadjir Effendy, mengatakan dalam menyongsong MEA, kampus-kampus dalam BKS – PTIS perlu mengukur kekuatan program studi PTIS, dibanding program studi diluar Indonesia terutama kalangan anggota Asean,

“perlu mengukur seberapa kekuatan program studi perguruan tinggi apakah masih rendah, ataukah kita masih diatas ataukah setara dengan negara luar terutama negara-negara anggota Asean. Olehnya itu kedepannya BKS – PTIS perlu menggalakan anggotanya untuk studi banding ke luar negeri” katanya

Tantangan MEA sangat besar, dalam bidang pendidikan negara perlu meningkatkan mutu pendidikan dengan biaya yang tidak sedikit, dan peningkatan mutu tersebut harus berhadapan dengan kondisi ekonomi masyarakat yang rendah. Sebelum meningkatkan mutu, pemerintah dianggap perlu melakukan pemerataan akses terhadap pendidikan.

Rektor Universitas Islam Indonesia Harsoyo mengatakan pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan menyongsong MEA dengan sudut pandang kepercayaan diri atau pesimisme. Karena MEA hanya akan melihat daya saing.

“kalau kita mempunyai kepercayaan diri maka yang dilihat adalah kesempatan, tetapi yang tidak memiliki kepercayaan diri maka yang dilihat adalah tantangan yang menghambat. Tinggal daya saing dan kompeten yang dicari adalah ilmu” katanya.

TIM MUNAS
Red : Ayie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *