UMI Darurat Kekerasan Seksual, Apa Kabar Permendikbud 30?

32

Penulis: Nurul Apriliya Murtadir

Peringatan : Trigger Warning! Tulisan di bawah ini mengandung unsur kronologi kekerasan seksual yang telah mendapatkan izin publikasi dari penyintas. Redaksi Cakrawalaide menolak segala bentuk tindak kekerasan seksual dan akan terus mendukung hak-hak penyintas.

Makassar, Cakrawalaide.com-  “Jika ditanya kenapa tidak melapor? ada banyak hal yang saya pertimbangkan, bahkan untuk bercerita seperti ini sebenarnya sangat sulit, tapi saya tidak ingin ada korban lain lagi,” itulah ungkapan yang dilontarkan Alya (bukan nama sebenarnya) yang merupakan satu dari banyaknya penyintas kekerasan seksual di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang dapat kami temui, Selasa (15/02/22)

Redaksi Cakrawalaide mendapatkan aduan dari Alya yang masih berstatus sebagai mahasiswa aktif di kampus UMI pada tanggal 25 januari 2022, melalui laman google Form yang kami sebarkan khusus untuk membantu mengangkat suara penyintas melalui tulisan serta untuk mendorong UMI sebagai Lembaga pendidikan tinggi agar segera membuat regulasi terkait pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkup kampus.

Inisiatif tersebut hadir dilandasi oleh sikap skeptis kami terhadap penanganan kekerasan seksual (KS) di kampus UMI, kami percaya bahwa tidak adanya laporan kepada pihak otoritas kampus bukan berarti kekerasan seksual tersebut tidak terjadi.

Pada saat ditemui untuk keperluan wawancara lebih lanjut, Alya terlihat masih  cukup gemetar ketakutan untuk mengingat kembali kejadian traumatis tersebut. Namun, ia memberanikan diri untuk terus menceritakan rentetan kejadiannya.

Kejadian bermula di lingkup kampus saat Alya diminta bertemu Anton di fakultasnya, saat Alya duduk di samping Anton, tangannya mulai meraba bagian tubuh Alya. Alya sempat menolak dan mengatakan ia risih diperlakukan seperti itu. Sehingga Anton langsung menghentikan aksinya dan meminta maaf. Hubungan mereka tetap berjalan baik sebagai teman. Selang beberapa bulan Anton kembali melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap korban, tepatnya pada bulan Februari 2022.

Sore itu, Alya sedang berada di kampus bersama beberapa temannya untuk mengikuti rapat kegiatan Lembaga A, lalu Alya didatangi oleh Anton (bukan nama sebenarnya) yang merupakan seniornya di kampus yang berasal dari Lembaga B. walaupun berasal dari dua Lembaga berbeda mereka cukup akrab dan berasal dari daerah yang sama.

Saat itu Anton berniat meminjam motor Alya untuk mengurus beberapa keperluan di luar kampus, tanpa berpikir lama Alya memberikan kunci motornya kepada Anton. setelah itu Alya kembali melanjutkan kegiatannya, karena merasa sudah cukup lama menunggu motornya dipinjam dan ia juga ada keperluan di luar kampus, menjelang sholat isya pun Alya mengirim pesan WhatsApp (WA) kepada Anton untuk menunggunya di depan gerbang kampus, sekalian meminta ditemani untuk membeli pulsa data internet. Anton membalas pesan WA tersebut,  ia mengatakan akan kembali ke kampus setelah sholat isya lalu langsung menemani Alya saat itu, tetapi kebetulan setelah sholat isya Alya masih harus melanjutkan rapat kegiatannya.  Jadi, Alya menolaknya lalu menyuruh Anton untuk membawa motornya kembali ke depan Lembaga A.

“Terus dia bilang masih adaji juga saya urus di luar ini, lanjutmi dulu rapatmu kalau sudah selesai kuantarko pergi beli,” tutur Anton lewat pesan WA.

Alya pun menyetujui nya, lalu sekitar jam 11 malam Alya dan Anton keluar kampus menuju Jalan Panaikang untuk membeli pulsa data internet, mereka berada di tempat itu kurang lebih 10 menit. Setelah itu Alya meminta Anton untuk mengantarnya langsung kembali ke kampus karena masih ada beberapa keperluan, Tapi Anton meminta tolong untuk terlebih dahulu diantar ke kos temannya dengan dalih ada sesuatu yang ingin dia ambil disana.

“Saya bilang kasih pulang kesekret ka, karena disitu mulai tidak enak mi perasaanku,” ujar Alya dengan suara gemetar saat bercerita kepada kami.

Tapi Anton terus memohon agar ditemani ke kos temannya, Alya menyetujuinya karena alasan Anton yang katanya hanya sebentar disana.

Setelah sampai di kos tersebut, Alya mengatakan suasana nya cukup sunyi karena berada di lingkungan perumahan. Awalnya Alya tidak mau ikut masuk kedalam kos tersebut, tapi  Anton membujuknya dengan alasan kondisi cuaca saat itu sedang hujan.

“Terus dia bilang hujanki, masa mauko hujan-hujanan,” tutur Alya.

“Saya mau duduk di teras tapi disitu agak takutka juga, karena ada bapak-bapak dan saya pikir daripada sendirika diluar, mending saya masuk saja,” tambahnya.

Ia pun memutuskan untuk ikut masuk. Alya berusaha mengingat kembali gambaran kos tersebut untuk kami, Saat di dalam kondisinya sangat sunyi dan gelap, kamar itu tidak terlalu luas, hanya ada satu tempat tidur, AC, Tv, Cermin, dan WC.

Alya berdiri di sudut kamar, dengan nada sedikit ketus ia berkata kepada Anton “mana orang yang punya kamar ini?” ujarnya.

Karena awalnya Alya berpikir mereka tidak hanya berdua saja dikamar. Alya kembali bertanya “mau apa disini?” lalu pelaku hanya menjawab dengan nada santai “tidakji” sambil mengunci pintu kamar, Alya mulai panik dan berusaha membuka kunci layar HP nya, namun Anton mengambil HP milik Alya dan melemparnya kebawah tempat tidur.

Tanpa diduga, Anton langsung mencekik leher Alya sambil mencecarkannya berbagai pertanyaan yang mengejutkan “Kenapako harus pacaran sama dia kah? kenapako kasih begini ka? mauko main-main sama saya kah?,”

Alya hanya bisa menjawab dengan satu kata “maksudmu?

Kemudian Anton langsung membanting tubuh Alya ke tempat tidur dan mulai melecehkan korban, Alya sempat melawan dengan memukul Anton dengan kunci motor namun usaha itu tidak berhasil justru hanya membuat Anton semakin marah dan kembali mencekik leher korban lebih kuat.

Apaji itu kunci motor nda mempan, baru dia bilang lagi, mauko dinikahi? biar sekarang kunikahi ko” tutur Alya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Saat itu Alya sudah mulai menyerah, ia menyadari tidak akan mungkin bisa lepas dari Anton.

“Saya sempat teriak tolong tapi tertahanki suaraku, nangisja terus sambil dia na lecehkan ka,” ujar Alya.

Saat Alya nyaris menyerah mempertahankan dirinya, pelaku berhenti dan mulai mengemis meminta maaf pada Alya dengan berlindung dibalik kata Khilaf.

“Dia bilang iya pale minta maafka, janganmki kasih Panjang ini masalah nah, khilafka nda akan kuulangimi, janganki eksposki ini, bunuhka kalau ku lakukan lagi” kiranya seperti itulah bujukan pelaku kepada korban

Dari lubuk hatinya sebenarnya korban sangat ingin melaporkan tindakan pelecehan tersebut namun saat ia mengancam untuk melaporkan pelaku, justru pelaku malah mengancam balik hal tersebut semakin membuatnya tertekan.

“Intinya ku selamatkan diriku keluar dari tempat ini, sebentarpi kupikirkanki mauka buat apa selanjutnya,”ujar Alya saat mengingat-ingat kembali kejadian tersebut.

Jika dilihat dari fakta kasus Alya di atas telah membuktikan bahwa kampus UMI tidak bebas dari tindak kekerasan seksual, hal tersebut sangat kontradiksi dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi  (LLDIKTI) IX Prof Dr Jasruddin MSi yang kami kutip dari harian Antaranews.com yang menyatakan bahwa UMI merupakan kampus yang berbasis karakter, sehingga sangat tepat untuk menjadi percontohan kampus bebas kekerasan seksual khususnya di wilayah kerja LLDIKTI XI .

Pihaknya baru saja mendapatkan pengarahan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbud-Ristek RI) terkait program kampus bebas kekerasan seksual serta diperintahkan untuk membuat, minimal 5 persen dari perguruan tinggi dibawah naungan LLDIKTI memiliki SOP tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.

“Saya sudah pikir-pikir bagaimana UMI bisa menjadi pilot projects untuk SOP kampus,” ujarnya dalam pada acara wisuda semi virtual disalah satu hotel di Makassar pada tanggal 26 Oktober 2021.

Cita-cita dari kepala LLDIKTI XI untuk menjadikan kampus UMI, sebagai role model kampus bebas kekerasan seksual nampaknya hanya akan menjadi bualan belaka, sebab hingga saat ini pihak otoritas kampus UMI belum sama sekali melakukan pembahasan resmi terkait Permendikbud nomor 30 tahun 2021, yang merupakan perintah langsung dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

Informasi tersebut kami dapatkan saat menemui Prof. Dr. H La Ode Husen, S.H., M.H. selaku ketua Komisi Etik UMI.

“Itu perintah langsung sebenarnya, saya pribadi sudah download peraturan Menteri itu, bahkan saya sudah buat desain rancangan peraturan rektornya, tapi secara resmi belum dibahas ditataran kampus UMI,” tuturnya.

Alya bukan satu satunya korban kekerasan seksual di UMI, kasus Alya hanya merupakan puncak dari fenomena gunung es kekerasan seksual. Kami menerima banyak sekali aduan dari google form yang kami sebarkan khusus di kampus UMI, mulai dari pelecehan verbal hingga upaya pemerkosaan, tipologi pelakunya pun beragam mulai dari Mahasiswa bahkan dari kalangan dosen tetap di kampus UMI. Kami akan membeberkan fakta-fakta yang lebih mengejutkan lagi melalui terbitan buletin Cakrawalaide.

Jika kamu memerlukan bantuan advokasi/ layanan hukum, bantuan pemulihan psikologi, atau sekadar bercerita pengalamanmu terkait kekerasan seksual yang kamu atau orang sekitarmu alami, kamu bisa menghubungi kontak berikut 088258037785 atau 085341805499.

Ilustrasi: Pinterest

Redaktur: Nursyam Rahman

 

32 thoughts on “UMI Darurat Kekerasan Seksual, Apa Kabar Permendikbud 30?

  1. Can I just say what a comfort to uncover someone that actually understands what they are talking about on the internet.
    You definitely know how to bring an issue to light and make it
    important. More and more people really need to check this out and understand this side of your story.
    I can’t believe you’re not more popular because you certainly have the gift.

  2. Terrific article! This is the type of information that should be
    shared around the internet. Disgrace on the seek engines for not positioning
    this put up higher! Come on over and discuss with my website .

    Thank you =)

  3. Admiring the time and energy you put into your site and detailed
    information you present. It’s awesome to come across a blog every once in a while that isn’t the same unwanted
    rehashed information. Great read! I’ve bookmarked your site and I’m including
    your RSS feeds to my Google account.

  4. Somebody essentially assist to make severely articles I’d state.
    This is the very first time I frequented your web page and up to now?
    I amazed with the research you made to create this actual
    publish incredible. Wonderful job!

  5. Hi, I do believe this is a great site. I stumbledupon it 😉 I am going to come back once again since i
    have book-marked it. Money and freedom is the greatest way to change, may you
    be rich and continue to guide other people.

  6. Hello! Someone in my Facebook group shared this site with us so I came to look it over. I’m definitely loving the information. I’m bookmarking and will be tweeting this to my followers! Excellent blog and wonderful style and design.

  7. F*ckin’ remarkable issues here. I am very glad to look your article. Thanks so much and i am having a look forward to touch you. Will you kindly drop me a e-mail?

  8. I’ve been surfing online more than three hours lately, yet I by no means found any attention-grabbing article like yours. It is beautiful worth enough for me. In my view, if all website owners and bloggers made just right content as you did, the internet will be a lot more helpful than ever before.

  9. Hello are using WordPress for your site platform? I’m new to the blog world but I’m trying to get started and set up my own. Do you require any html coding expertise to make your own blog? Any help would be really appreciated!

  10. Hey There. I discovered your blog the use of msn. That is a
    really well written article. I’ll make sure to bookmark
    it and return to read extra of your helpful information. Thank you for the post.
    I’ll certainly comeback.

  11. Hello There. I discovered your weblog using msn. That is a
    really well written article. I’ll be sure to
    bookmark it and return to read more of your helpful info.
    Thank you for the post. I will certainly comeback.

Tinggalkan Balasan ke tinyurl.com Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *