AMARAH Telah di Kubur oleh Birokrasi
Makassar, Cakrawala-ide.com– Sehari setelah peristiwa April Makassar Berdarah (AMARAH) yang jatuh pada tanggal 24 April, terlihat beberapa boneka pocong yang digantung dengan tali bertuliskan Amarah dibagian badan boneka yang dapat kita jumpai dibeberapa titik di dalam kampus UMI, Selasa (25/04).
Fenomena sangat langkah ini, menjadi pusat perhatian bagi Mahasiswa yang melihat boneka pocong tersebut. Imam salah seorang mahasiswa UMI yang mengabadikan fenomena ini dikamera ponselnya memberikan keterangan.
“Saya selalu lewat disini dan terkejut melihat boneka pocong ini, karena jauh-jauh hari boneka ini belum ada, jadi saya tertarik untuk mengabadikan pemandangan ini, Ujar Imam”
Boneka pocong yang digantung menggunakan tali, dan bertuliskan Amarah dari cat yang berwarna hitam serta diatas menggambarkan wajah merah yang sangat seram, hal ini pasti mengundang ketakutan bagi mahasiswa yang melihatnya, akan tetapi inti dari boneka pocong bukan yaitu Amarah yang kini telah dikubur rapat-rapat oleh pihak birokrasi, ditambah lagi dengan surat edaran yang di keluarkan beberpa hari yang lalu oleh Rektor UMI yang melarang mahasiswanya turun untuk memperingati Amarah.Selain itu, juga terdapat selembar kertas yang tertempel dibatang pohon, mading-mading, yang bertuliskan bentuk kecaman kepada pihak birokrasi.
Mungkin saja hari ini, pihak birokrasi sekarang tertawa melihat melemahnya perlawanan dan berhasil meredam semangat AMARAH dari kaum Mahasiswa. Tapi, suatu saat kebusukan pasti akan tercium walaupun dibungkus dengan parhum semahal apapun. Arwah korban AMARAH akan senantiasa bergentayangan menuntut keadilannya.”
Mengenai hal ini, belum diketahui pasti siapa yang menggantungkan boneka pocong tersebut, karena yang memasang boneka pocong tersebut tidak meninggalkan identitasnya.
Oleh karna itu siapapun yang memasang boneka itu, ini adalah bentuk kepedulian mereka terhadap peristiwa yang sangat bersejarah. Mengecam pihak birokrasi dengan membuat sebuah simbolitas (BONEKA POCONG) yang telah gantung dibeberapa tempat strategis didalam kampus. Tujuannya untuk mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat kampus terkhusus Mahasiswa bahwa AMARAH pernah terjadi didalam kampus UMI.
Penulis: Parle
Red. Baso