Azis Kahar Mudzakkar : Menghadapi MEA Kurikulum Perguruan Tinggi Harus Diubah

0
ilistrasi MEA / FOTO : Google
ilustrasi MEA / FOTO : Google
Makassar, CakrawalaIDE.com – “Batas telah dicabut, pagar telah dibuka, pasar pun terbuka, kita akan masuk pada kompetisi pasar bebas Asia Tenggara atau lebih sering disebut MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).” Pernyataan diatas adalah salah satu pernyataan yang disampaikan Dr. Ir. Aziz Qahar dalam sebuah kuliah umum di lantai 3 Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia, jumat (15/1).

Kuliah umum yang mengambil tema Membangun Jiwa Insinyur Menuju Bangsa yang Bermartabat dalam Menghadapi MEA. Dalam kuliah umum tersebut, Dr.Ir. Abd. Aziz Qahar yang juga merupakan salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah menyampaikan bahwa sumber daya manusia adalah hal paling dasar yang harus dimiliki Indonesia untuk menghadapi MEA dan Salah satu pilar penting dalam peningkatan sumber daya manusia adalah dari perguruan tinggi. Dirinya mencontohkan, Universitas di singapura dan Malaysia masuk dalam 50 besar perguruan tinggi di dunia. Sedangkan, Indonesia sendiri masih berada diatas peringkat seratus, ujar senator kelahiran Luwu tersebut.

Singapura dan Malaysia adalah contoh negara di Asia Tenggara yang memiliki sumber daya manusia yang lebih unggul. Negara – negara inilah yang akan paling diuntungkan dalam Masyarakat Ekonomi Asean. Negara – negara dengan jumlah penduduk kecil akan merambah pasar di luar negeri, salah satunya Indonesia.

Menurutnya salah satu hal yang harus dirubah guna peningkatan sumber daya. Dalam hal pendidikan, salah satu hal yang harus dirubah adalah kurikulum kita pada perguruan tinggi. Kalau ini tidak dilakukan maka kita akan menjadi bangsa kuli, kita akan jadi tukang sapu, pembantu dari negara – negara lain, tuturnya di depan ratusan mahasiswa.

Dalam sesi tanya jawab, salah seorang peserta kuliah umum bertanya mengenai strategi melawan MEA, dengan singkat ia menjawab selain sumber daya manusia yang punya daya saing, kebijakan pemerintah untuk melindungi masyarakat dari dampak pasar bebas juga sangat dibutuhkan. Pesannya kepada seluruh mahasiswa, “Jiwa harus dibangun, bahwa kita memiliki kekuatan dan kemampuan untuk bersaing dari negara – negara luar. Itulah modal yang harus kita miliki dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.”

Penulis : Cappa
Red : Hutomo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *