Dany Pomanto : Penanganan Banjir Terkendala Kewenangan Pemkot
Makassar, Cakrawalaide.com – Air adalah anugerah yang diturunkan oleh tuhan dan terkadang menjadi sumber malapetaka bagi kehidupan. Salah satu yang menjadi kekhawatiran terutama warga kota adalah persoalan banjir. Tidak terkecuali Makassar sebagai salah satu kota dibagian timur Indonesia. Hal ini yang menjadi bahan diskusi awal tahun yang diselenggarakan oleh himpunan mahasiswa sipil Universitas Muslim Indonesia yang mengangkat tema “ membedah banjir Makassar menuju kota dunia” bertempat di auditorium Al – Jibra UMI. Kamis (4/1).
Iskandar BP ( wakil rektor 2 UMI) yang mewakili rektor universitas muslim Indonesia dalam sambutannya mengatakan bahwa seluruh kota memiliki dua persoalan yang sering di jumpai yaitu banjir dan kemacetan. Hal ini juga adalah masalah yang dihadapi Makassar sebagai sebuah kota dibagian timur Indonesia.
persoalan banjir adalah persoalan yang masih berputar dan belum terselesaikan hingga saat ini. “tidak ada kemajuan tanpa partisipasi kampus, kami membutuhkan masukan dari berbagai pihak terutama kampus mengenai banjir. Persoalan banjir yang sering terjadi di kota Makassar adalah hal yang tidak bisa kita napikkan. Kami dari pemerintah kota sangat terbatas terutama kewenangan dalam hal pengelolahan air, pencegahan, dan penanganan banjir di Makassar.”Tutur Dany Pomanto.
Dirinya mencontohkan saluran inspeksi yang ada di kota Makassar bukan menjadi kewenangan pemerintah kota, sehingga tak banyak yang bisa dilakukan.
Direktorat jenderal sumber daya air, Haryono Utomo dalam sesi dialog menyampaikan bahwa penanganan banjir membutuhkan partisispasi masyarakat dan juga seluruh elemen pemerintah harus duduk bersama membicarakan hal ini.
Kita harus banyak belajar dari air, salah satunya adalah konsistensi dan tanggung jawab. Air konsisten mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah, mengalir dari hulu ke hilir. Ini adalah salah satu hal yang harus kita adopsi, pemerintah kota dalam penanganan banjir dan kita dalam interaksi keseharian kita. Ujar salah satu dosen teknik sipil.
Penulis : Cappa
Red : Hutomo