Pembacaan LPJ, Sidang Temu Wicara Diwarnai Interupsi

Makassar, cakrawalaide.com  – Laporan Pertanggung Jawaban ( LPJ) dan evaluasi di hari ke 2 dalam sidang Temu Wicara (TW) kegiatan Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) ke28 yang bertempat di Balai Kartini Kabupaten Bantaeng, (19/10). Pusat Koordinasi Nasional (PKN) merupakan koordinator mahasiswa pecinta alam tingkat perguruan tinggi se-Indonesia. dalam LPJ yang di sampaikan bahwa tugas PKN mensosialisasikan isu-isu kerusakan lingkungan serta menyampaikan kepada pemerintah untuk menyelesaikan persolan kerusakan lingkungan adapun kesulitan dalam penyampaian kepada pemerintah terdapat pada persoalan data. “Yang menjadi isu-isu nasional sebanyak 12 isu di dari setiap Pusat Koordinator Daerah (PKD), beberapa isu yang harus di selesaikan yang pertama masalah kabut asap di Riau, itu adalah kesalahan pemda yang memberikan izin kepada perusahaan dan penambangan Karts di Maros” ujar Michaell Moore selaku koordinator nasional.

Adapun presidium sidang yang langsung menerima LPJ dari PKD dengan pertimbangan forum. PKD sendiri merupakan salah satu organisasi Mahasiswa Pencinta Alam di daerahnya masing-masing yang disahkan pada TW-TWKM. Adapun salah satu tugas PKD memasukkan data dan Informasi tentang lingkungan hidup dan kepencintaalaman kepada PKN. Dalam LPJ selanjutnya yang di paparkan oleh penyelenggara TWKM ke-27 yang di wakili oleh Agung selaku ketua adat MAPALASKA dalam persidangan TW-TWKM ke 28 yang di warnai dengan interupsi dari peserta forum di karenakan bahwa LPJ dari tuang rumah TWKM ke 27 tidak melampirkan sumber dana. Salah satu penanya menyampaikan persoalan kesiapan MAPALASKA menjadi tuan rumah, “Ketika saya mendengar pembahasan dari teman-teman saya rasa anda tidak siap untuk menjadi tuan rumah TWKW di Karawang, karena dengan alasan sumber daya manusia nya yang kurang, kalau memang belum siap jangan di terima, akhirnya yang menjadi sasaran nya adalah tuan rumah TWKM ke-28, ujar Anriadi selaku ketua umum MAPALA UMI.

Penulis : Asrul

Red  :Hutomo