Ilustrasi Tiba Masa. /Sumber : www.google.com

Kurekam jejak setiap bunga abad yang mulai semerbak,

Dan selalu ada pucuk dan tunas baru yang bermunculan.

Sejak aku ditanam di taman gersang,

Hampir mati dibakar mentari,

Juga hampir lenyap digilas ilalang, hampir tak berarti.

Untung saja, air hujan di kemarau panjang itu mengalir

Dan membawaku ke taman lain, sempit, kumuh, tapi tanahnya subur.

 

Disini tiba-tiba riak-riak subur itu muncul,

Meski  begitu, aku tak ingin menjadi siapa-siapa,

Karna aku bukan siapa-siapa.

Puisi dan cerita hanya menjadi kendara,

Di ujung sana, teka-teki menjadi bunga semerbak

Atau menjadi ilalang siap dipecahkan.

 

 

Penulis : Damar Al-Manakku

Mahasiswa Fakultas Sastra UMI

3 thoughts on “Tiba Masa

  1. There are certainly plenty of particulars like that to take into consideration. That may be a great level to carry up. I provide the ideas above as general inspiration but clearly there are questions like the one you convey up where the most important factor will be working in honest good faith. I don?t know if greatest practices have emerged round things like that, but I am positive that your job is clearly recognized as a good game. Each boys and girls feel the influence of just a moment’s pleasure, for the remainder of their lives.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *