Dzikir dan Do’a Bersama Warga Bara-Baraya: Setelah Berikhtiar Kita Bertawakkal

Makassar CakrawalaIDE.com, Ditengah suasana genting warga Bara-Baraya menggelar kegiatan dzikiran dan Do’a bersama untuk membangun hubungan secara vertikal setelah ba’da isya di posko depan ABB, Jln.Abu Bakar Lambogo, Kamis 20/02/2025.
Salah satu warga menyatakan kegiatan dzikir dan do’a bersama ini dilakukan oleh warga atas kesadaran bahwa manusia tidak bisa berbuat banyak selain berikhtiar selanjutnya kita bertawakkal kepada Tuhan yang maha kusa.
“Segala usaha yang kita lakukan selama ini kita percaya itu semua tidak akan tercapai tampa kita bermohon kepada tuhan bahwa kita ini hanya manusia istilanya kita merencanakan kita berusaha tetapi kita kembalikan kepada yang maha kuasa,” ujar Andarias.
“Kita percaya bahwa lewat dzikir dan doa bersama ini Allah SWT akan selalu melindungi warga Bara-Baraya dari semua orang-orang yang berniat jahat berniat zholim terhadap warga,” lanjutnya.
Warga Bara-Baraya yang mayoritas islam sudah menjadi kewajiban bertawakkal kepada Allah SWT, berdo’a meminta pertolongan, memohon agar dimudahkan, dan diberi jalan keluar.
“Kitakan sudah berikhtiar, sudah berusaha kita sebagai mayoritas masyarakat warga bara-baraya sebagai umat muslim jadi kewajiban kita juga melakukan yang namanya tawakkal, yaitu berdzikir meminta pertolongan kepada Allah SWT,” jelas Ustad Abdullah Asegaf S. Thi.
Ia juga menegaskan bahwa “Mempertahankan hak di dalam islam itu adalah sesuatu yang fardu a’in sesuatu yang wajib untuk kita lakukan karena inilah yang harus kita pertahankan, karena ini adalah hak kita bahkan Bahtsul Masail Nahdatul Ulama (NU), di jawa barat itu menyatakan pemerintah itu tidak semerta-merta bisa menggusur atau mengambil tanahnya masyarakat,” lanjutnya.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, menganggap kegiatan ini merupakan hal positif untuk membangun hubungan vertikal warga ditengah situasi yang genting ini.
“Ini merupakan kegiatan yang positif yang dilakukan oleh warga karena situasi ini yang berbagai informasi sudah masuk walaupun itu belum ada secara resmi pemberitahuan, ini merupakan salah satu upaya untuk membangun hubungan secara vertikal ia itu sangat baik menurut kami,” ungkapnya.
Dari segala upaya litigasi yang dilakukan warga mestinya pihak pengadilan tidak gegabah dalam melakukan upaya eksekusi karena masih dalam proses hukum, pihak pengadilan harusnya hargai upaya warga.
“Warga masih sementara melakukan berbagai upaya litigasi melapor ke Komnas ham, ke Mahkama agung kemudian ke Mentri BPN ini merupakan upaya-upaya termasuk melakukan pelaporan ke polisi mengenai dugaan pemalsuan itu, upaya ini mestinya di perhatikan oleh pihak pengadilan agar pengadilan tidak gegabah untuk melakukan upaya eksekusi karena masih ada upaya yang di lakukan oleh warga kan, pengadilan semestinya menghargai itu, menghargai upaya yang di lakukan oleh warga,” tegasnya.
Warga Bara-Baraya sudah puluhan tahun tinggal di tanah tersebut, telah menjadi tempatnya beribada kepada Tuhan namun tiba-tiba ingin diusır, ini melanggar ajaran islam sebagaimana yang telah di contohakan Nabi, dan sungguh mempertahankan hak adalah jihad di sisi Allah SWT.
“Masyarakat ini sudah bertahun-tahun menjadikan tanah ini kampung ini bara-baraya tempatnya untuk bersujud tempatnya untuk meminta kepada Allah SWT kenapa tiba-tiba kita masyarakat ini mau di singkirkan apalagi sudah menjadi pesan nabi pada masa hidupnya bahwa jaga dan bantu orang-orang miskin dan orang-orang lemah diantara kalian sehingga orang-orang yang berjuan mempertahankan haknya kalaupun umpamanya ada yang gugur dan lain sebagainya itu adalah syahid,” tegas Ustad Abdullah Asegaf S. Thi.
Penulis: Hardiansyah Al-Fathul
Redaktur: Sudirman Rasyid