Aliansi Mahasiswa UMI : Demokrasi Dalam Kampus Sangat Penting
Aliansi Mahasiswa UMI, memperingati hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), menuntut “Demokrasi Kampus,” di Kampus II UMI, Rabu (2/5).
Sebelum melakukan aksi, peserta berkumpul di depan Masjid Umar bin Khatab, dan mulai bergerak usai Sholat Dzuhur berkeliling sekitar Kampus (UMI) kemudian menuju flayover untuk bergabung dengan sejumlah masa dari kampus lain seperti Universitas Hasanudin (UNHAS), Universitas Bosowa (UNIBOS), Universitas Fajar (UNIFA), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Universitas Negeri Makassar (UNM).
Dalam aksi peringatan Hardiknas, Aliansi Mahasiswa UMI menuntut “Demokrasi Kampus”.
Menurut Humas aksi Aliansi mahasiswa UMI, Muhammad Firman mengatakan “Demokrasi dalam kampus sangatlah penting, sesuai dengan UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 4 ayat (2) berbunyi “pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa”.
Ia juga menegaskan terkait konteks demokrasi yang ada dalam kampus UMI yang dinilainya menurutnya cacat dalam segi nilai-nilai ajaran agama islam, dan tidak sesuai dengan konstitusi negara.
“Perumusan kebijakan di UMI lahir dari keputusan sepihak dan jelas bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang sesuai dengan konstitusi negara kita dan konteks Islam yang disebutkan dalam surah Asy-Syura ayat 38 dan Surah An-Nisa ayat 58,” pungkas Parle sapaan akrabnya.
Lanjut, hal senada juga di sampaikan oleh Ayu Khumaerah, mahasiswa Fakultas Hukum UMI (FH-UMI). Dia menilai bahwa Demokrasi di Kampus UMI minim khususnya di Fakultas Hukum itu sendiri.
“Dikelas kadang masih ada dosen yang mengharuskan beli buku yang dijual sama dosen itu sendiri. Yang beli dicatat namanya, jadi kita mahasiswa mending beli saja supaya nilai aman” tuturnya.
Penulis : Hestikarlina
Red : Alhashim
