Memperingati Satu Tahun Kekerasan Aparat di UNM

0
Mahasiswa UNM shalat Jum,at di pelataran kampus memperingati Peristiwa Insting
Foto: Ahsan / Mahasiswa UNM shalat Jum,at di pelataran kampus memperingati Peristiwa Insting

Makassar, Cakrawalaide—   Tepat pada tanggal 13 November 2015 sejumlah Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) Phinisi memperingati tindakan represif yang dilakukan oleh sejumlah aparat Kepolisian dikampus UNM, yang melukai Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi serta menjadikan kisah kelam untuk Kampus UNM Gunung Sari. Solidaritas Mahasiswa UNM yang melibatkan BEM FE dan BEM FIK UNM ini dilakukan dengan melakukan sholat Jumat bersama dititik aksi tepatnya dipelataran phinisi.Jumat (13/11).

Aksi beringas yang dilakukan oleh pihak Kepolisian terkait aksi penolakan kenaikan harga BBM tahun lalu dinilai mencederai HAM, ratusan aparat memasuki kampus mengejar dan memukuli mahasiswa hingga babak belur bukan hanya itu Pembantu Dekan III juga diangkut, selain itu 7 wartawanpun ikut menjadi korban pentungan karena meliput tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat.

Tindakan represif yang dilakukan oleh aparat tidak hanya memukuli mahasiswa, polisi juga melakukan pengrusakan terhadap fasilitas–fasilitas kampus seperti jendela kaca yang dipecahkan dan kendaraan–kendaraan mahasiswa yang berada dalam kampus ikut menjadi korban. Dari peristiwa tersebut polisi telah melukai peran dan fungsi polisi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.

Selain itu mahasiswa juga menuntut Universitas bersikap tegas terhadap kasus Insting tersebut agar tidak terulang kembali dan mengembalikan hak-hak mahasiswa yang menjadi korban. “menuntut pimpinan Universitas agar tidak memberikan izin kepada pihak kepolisian untuk memasuki area kampus, meminta pihak fakultas untuk menjelaskan pencabutan status mahasiswa olah raga terkait peristiwa insting tersebut, mendesak kepada pimpinan Universitas agar bertanggung jawab secara moral dan tidak lepas tangan terhadap mahasiswa yang melakukan aksi” Ujar Yoga Selaku Korlap.

 

Penulis : Yudha
Red : Mattlam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *