Predikat ‘Dosen Lelet’ Dinilai tidak Tepat Sasaran

1

IMG_4553/ cakrawala_IDEMakassar, cakrawalaide.com – UMI kembali membuat sensasi, predikat ‘dosen lelet’ akan diberikan kepada dosen yang terlambat menghadiri acara pembukaan Milad UMI di Auditorium Al-Jibra, Selasa (17/6). Acara milad ini dibuka oleh Walikota Makassar, Mohammad Ramdan Pomanto..

Pemberian ini menurut Rektor UMI, Masrurah Mochtar sebagai bentuk sanksi disiplin. Dalam artian UMI mulai tegas dari segala bentuk indisipliner tenaga pengajarnya. Namun menurut mahasiswa, predikat ini sebagai cerminan ketidakadilan dan tidak tepat sasaran. Ditambah lagi, predikat ‘dosen lelet’ ini hadir baru ketika Walikota Makassar hadir memberikan sambutan dalam pembukaan Milad UMI.

Seperti yang dikatakan oleh Hamsa salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi, bahwa predikat ini harusnya diberikan kepada dosen yang malas mengajar, sekaligus budaya ‘menitip absen’. “kita tak pernah mendengar dosen malas masuk diberi predikat seperti itu, resmi oleh birokrasi” ujarnya.

“Apa yang diharapkan dengan predikat dosen lelet demi bapak walikota?” tambahnya

UMI sebetulnya memiliki lembaga pengawasan internal, yang mengawasi kinerja dosen, pengawasan ini dipegang oleh Lembaga Penjaminan Mutu, namun kewenangannya hanya sebatas menilai kinerja dosen melalui rapat setiap semesternya yang dinamakan Audit Mutu. Audit mutu ini akan mengevaluasi kinerja dosen seperti kehadiran dan sejauh mana materi yang telah diajarkan kepada mahasiswa, tapi lembaga ini tidak mempunyai kewenangan lebih seperti memberikan sanksi disiplin maupun etik terhadap dosen yang dinilai tak memenuhi kriteria dosen yang baik.

“predikat itupun tak akan mengubah apapun, jika pengawasannya tak dibenahi, dan sanksinya tidak diberikan pada dosen yang terbiasa tidak masuk”

Penulis: Ai
Red: Her

1 thought on “Predikat ‘Dosen Lelet’ Dinilai tidak Tepat Sasaran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *