Parah!!! Oknum Dosen UMI Diduga Diskriminasi Mahasiswa Yang Tidak Beli Buku

0

Makassar, Cakrawalaide.com – Oknum Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI), diduga mendiskriminasi mahasiswa yang tidak membeli buku mata kuliah, Kampus II, Rabu (31/10/2018).

Hal ini terjadi di Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM), ada 2 sosok dosen yang mangajar mata kuliah Pendidikan Kewarga Negaran (PKN). Melakukan pungli dengan dalih menjual buku kepada mahasiswa baru. Oknum Dosen yang bersangkutan bernama Sarifudin dan Amelia.

Kami dari tim Cakrawalaide.com mencoba untuk mengklarifikasi kembali kasus tersebut dengan mewawancari salah satu mahasiswa FIKOM yang berinisial FI dan hasilnya FI membenarkan hal tersebut.

FI mengatakan, “persoalan pembelian buku tidak dipaksa. Tetapi dosen bagikan tugas, bagi yang punya buku saja. Kita yang tidak punya buku katanya tidak bisa, jadi kita yang tidak punya buku selalu di belakangkan,” ujarnya.

Lanjut, Kasus sama dialami FI juga dialami NL yang juga mahasiswa FIKOM angkatan 2018, ia mengungkapkan adanya paksaan secara tidak langsung dalam penjualan buku.
“Dipertemuan pertama ibunda Amelia bilang semua harus beli karena itu modul isinya soal-soal. Tetapi pertemuan selanjutnya bilang tidak bisa dibagikan itu modul jadi digantikan dengan buku,” ucanpnya.
Lanjut NL juga membeberkan harga yang dipatok oleh oknum dosen “Untuk modul harganya 60, kalau buku itu 65, untuk harganya saya tidak terlalu terbebani tapi teman-teman saya yang lain ada juga yang tidak mampu, Sama satu lagi kak, kadang-kadang ibu telat juga datangnya,” tambahnya.

Demikan kami juga meminta tanggapan dari, Gusrianto selaku ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM FIKOM) terkait kejadian jual buku secara memaksa, dan diskriminasi kepada mahasiswa yang ada di FIKOM.

Gusrianto mengatakan, Seharusnya hal seperti ini tdk diperbolehkan dan mesti di cegah oleh birokrasi.
“Kasian mahasiswa apabila dipaksa untuk membeli buku, dan diancam tidak mendapatkan nilai yg bagus ketika tidak membeli buku, kan bisa patungan untuk membeli buku atau pinjam keteman atau keluarga tetapi jga tidak diperbolehkan. Ini tidak boleh berkelanjutan krn tujuan pendidikan itu mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutupnya.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi dari Oknum dosen yang bersangkutan.

Penulis: Karno

Red : Shim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *