Minimnya Budaya Literasi di UMI

2

Ilustrasi Foto : By Google

Ilustrasi Foto : By Google

Makassar, Cakrawalaide.com – Dewasa ini, kesadaran dan minat baca mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar mulai menurun. Dapat dilihat dari fasilitas ruang baca yang di kampus UMI yang minim. Hal ini merupakan problem yang akan menjadi bencana dikalangan mahasiswa itu sendiri.

Pentingnya budaya membaca dan diskusi di kalangan mahasiswa UMI merupakan sebuah keharusan bagi mahasiswa untuk membangun kesadaran yang kritis bahwa wacana sosial yang terus disuarakan sangat bermanfaat dan sebagai serial tambahan untuk melihat dan memecahkan masalah-masalah sosial yang terjadi dikalangan mahasiswa, kampus dan ranah masyarakat.

Melihat realita yang terjadi, maka dari itu beberapa mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Front Mahasiswa Kerakyatan (FMK) komisariat UMI memiliki inisiasi untuk mengadakan sebuah ruang baca yang bernama Lapak Ceria bertempat di koridor depan Fakultas Pertanian yang dibuka setiap hari mulai jam 11:00 – 16:00. Lapak ceria yang merupakan ruang baca gratis untuk semua mahasiwa UMI. Adapun lapak ceria ini juga menjual kopi dengan harga yang terjangkau.

“Adanya lapak ceria bukan hanya untuk kegiatan membaca saja, tapi juga sebagai forum aktifitas diskusi dan uniknya aktifitas baca diskusi ini dilengkapi dengan ngopi bersama kawan-kawan. Agenda ini semoga terus masif dilakukan dan menjadi pemantik bagi kawan-kawan mahasiswa UMI untuk terus membaca dan berdiskusi serta untuk membangun nalar kritis mahasiswa,” tutur Abrizal, mahasiswa Fakultas Hukum.

Lanjutnya, Sebagai langkah awal yang baik bagi kawan–kawan mahasiswa untuk memperbesar gerakan ruang-ruang baca dan diskusi serta mempertahankan untuk aktivitas jangka panjang bagi mahasiswa di UMI.

Penulis:  Darjat Def

Editor  : Baso

2 thoughts on “Minimnya Budaya Literasi di UMI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *